Petugas Kesulitan Evakuasi Korban Banjir Lahar Dingin di Lembata NTT

Kondisi Kecamatan Ile Ape pasca banjir lahar dingin.
Sumber :
  • Istimewa.

VIVA – Banjir lahar dingin menerjang Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu dini hari, 4 April 2021. Data terkini sebanyak 14 korban meninggal dan puluhan lainnya masih hilang.

Ajakan Rujuknya Ditolak, Pria Bakar Mobil dan Rumah Mantan Istri

Camat Ile Ape Simon Emy Langoday mengatakan, banjir bandang tersebut merusak hampir semua desa di Kecamatan Ile Ape.

Sebagai informasi, Ile Ape atau Gunung Api dalam bahasa Indonesia adalah sebuah gunung api tua yang berada di Pulau Lembata. Sebagian besar desa terdampak karena posisi desa yang berada di sekitar lereng gunung.

Update Korban Tewas Banjir dan Longsor di Luwu jadi 13 Orang, Berikut Daftar Namanya

Baca juga: 14 Penerbangan di Bandara El Tari Kupang Terdampak Badai di NTT

"Banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Ile Ape, merusak hampir sebagian besar desa di Kecamatan Ile Ape. Sebagian besar penduduk menjadi korban," katanya, Senin, 4 April 2021.

Dua Warga Dilaporkan Hilang akibat Longsor di Padang

"Karena sebagian besar penduduk Ile Ape tinggal di lereng gunung sehingga sebagian besar terdampak," ujarnya.

Petugas saat ini masih mencari korban jiwa, karena banyak korban hanyut saat bencana banjir terjadi. Bahkan ada korban jiwa ditemukan jauh di pantai.

"Korban jiwa cukup banyak, sehingga tidak bisa terindentifikasi dengan baik. Kami masih mencari korban hilang," katanya.

Dia mengatakan, korban meninggal dunia yang tercatat Desa Lewotolok 6 orang, Desa Wawala 4 orang, Tanjung Batu sekitar 4 orang. Itu berpotensi akan bertambah karena masih banyak warga yang hilang.

"Itu sementara. Diperkirakan akan lebih banyak," ujarnya.

Simon mengatakan, saat ini masih minim alat berat, sehingga mengalami kesulitan untuk mengevakuasi korban. "Sampai saat ini sedang diupayakan alat berat untuk membuka jalur evakuasi sehingga bisa dilakukan dengan baik," katanya.

"Seperti saat ini batu besar menutup jalan dan evakuasi korban sangat kesulitan. Kami sedang berusaha memindahkan batu secara manual," tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya