- ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi
VIVA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, sudah sebanyak 117 korban jiwa terkait bencana banjir bandang dan longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT). Sementara korban hilang masih sebanyak 76 orang.
Demikian diungkapkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dalam konferensi pers yang digelar virtual, Selasa malam, 6 April 2021. Doni menyebut data tersebut merupakan update per Pukul 21.00 WITA.
"Secara keseluruhan yang telah ditemukan sebanyak 117 meninggal dunia dan hilang sebanyak 76 orang. Ini data terakhir (malam ini)," kata Doni.
Baca juga: Mudik Dilarang, Sandiaga Uno Wanti-wanti Pengelola Tempat Pariwisata
Doni menjelaskan, korban ini tersebar di beberapa Kabupaten/Kota. Terutama di Flores Timur, ada 60 orang meninggal dunia dan dan 12 orang hilang.
Sementara di Alor terdapat 21 orang meninggal dunia dan 20 orang hilang. Sedangkan di Malaka terdapat 3 orang meninggal dunia dan di Kupang 2 orang meninggal dunia.
"Kemudian di Lembata 28 orang meninggal dunia, dan 44 orang hilang, di Sabu Raijua 2 orang meninggal dunia, dan Ende 1 orang meninggal dunia," kata Doni.
Doni sendiri mengaku belum dapat merincikan data jumlah pengungsi. Sebab data masih terus bergerak hingga malam ini.
"Jumlah pengungsi di setiap daerah masih fluktuatif, masih bisa berubah," imbuhnya.