Sosialisasi Larangan Mudik, Polisi Bikin Lagi Operasi Keselamatan 2021

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo.
Sumber :
  • VIVA/Foe Peace

VIVA – Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya akan menggelar Operasi Keselamatan Jaya di wilayah Ibu Kota dan sekitarnya pekan depan. Operasi ini bertujuan untuk mengedukasi warga terkait larangan mudik pada lebaran tahun ini. 

9.183 Pengendara Ditilang Lewat ETLE Selama Sepekan Lebih Operasi Keselamatan Jaya

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Sambodo Purnomo Yogo mengatakan operasi tersebut juga bertujuan guna memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19.

"Murni dalam rangka kaitannya dengan upaya memutuskan rantai penyebaran COVID-19," kata Sambodo dikutip pada Rabu 7 April 2021.

Terpopuler: Ustaz Syafiq Basalamah Lancar Isi Kajian di Surabaya, Lonjakan Suara PSI Tak Masuk Akal

Sambodo melanjutkan, rencananya operasi akan digelar pada 12 April 2021 sampai 25 April 2021. Polisi akan menyampaikan edukasi terkait larangan mudik hingga protokol kesehatan. 

Menurut dia, dalam operasi akan disebar selembaran secara kampanye di jalan. Kemudian, pihaknya juga melakukan pembagian masker gratis.

Polisi Sebut Tak Ada Razia saat Operasi Keselamatan, 11 Pelanggaran Ini Jadi Sasaran

"Yang kita sampaikan adalah tujuannya untuk meningkatkan kepatuhan disiplin masyarakat terhadap protokol kesehatan, tertib berlalu lintas dan menurunkan angka kecelakaan lalu lintas termasuk meningkatkan pemahaman masyarakat Larangan mudik 2021," katanya lagi.

Sebelumnya, pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk melarang mudik lebaran tahun 2021. Kebijakan ini berlaku bagi ASN, TNI, Polri, pegawai BUMN, dan pegawai swasta mulai 6-17 Mei 2021. 

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, keputusan yang diambil pemerintah tidaklah mudah. Dia bilang, keputusan ini diambil pemerintah demi mencegah terjadinya lonjakan kasus COVID-19. 

Wiku menyampaikan lonjakan yang kerap terjadi akibat beberapa kali momentum libur panjang yang terjadi selama tahun 2020 termasuk libur Natal dan tahun baru.

Karena jika angka kasus kembali naik, maka berdampak langsung terhadap keterisian tempat tidur rumah sakit. "Dan yang paling kita takutkan tentunya adalah naiknya angka kematian," kata Wiku, melalui keterangan persnya, dikutip pada Rabu, 31 Maret 2021.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya