Korban Jiwa Akibat Bencana Alam di NTT Bertambah jadi 124 Orang

Warga Adonara Timur melintasi tumpukan kayu yang terbawa arus dari Bukit Air Areng di Kali Mati yang membelah Desa Waiburak dan Desa Waiwerang di Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, NTT, Rabu, 7 April 2021.
Sumber :
  • ANTARA/Andi Firdaus

VIVA – Korban jiwa akibat bencana alam yang terjadi di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) bertambah menjadi 124 orang menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Rabu pukul 14.00 WIB.

Badan Geologi: Potensi Tsunami Akibat Gunung Ruang Bisa Setinggi 25 Meter

"Sekali lagi, data sangat dinamis dan akan terus kami update (perbarui)," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam konferensi pers secara virtual dari Graha BNPB di Jakarta, Rabu, 7 April 2021.

Menurut data BNPB, bencana alam menyebabkan kematian 67 orang di Kabupaten Flores Timur, 20 orang di Kabupaten Lembata, 21 orang di Kabupaten Alor, tiga orang di Kabupaten Malaka, dua orang di Kabupaten Sabu Raijua, serta masing-masing satu orang di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, dan Kabupaten Ende.

Biaya Hidup di Jakarta Makin Mahal, Pengamat: Pemudik Tidak Lagi Bawa Keluarga

Selain itu, menurut Raditya, masih ada 74 orang yang dilaporkan hilang akibat bencana alam di wilayah Nusa Tenggara Timur.

Banjir, tanah longsor, dan angin kencang yang terjadi akibat Siklon Tropis Seroja juga menyebabkan 129 orang terluka dan memaksa 13.230 warga mengungsi di Nusa Tenggara Timur.

BMKG 'Tak Berkedip Mata' Pantau Potensi Tsunami Imbas Erupsi Gunung Ruang

Di wilayah Nusa Tenggara Timur, Siklon Tropis Seroja menyebabkan angin kencang, tanah longsor, banjir, dan gelombang pasang di Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao, Ende, Sabu Raijua, Alor, Kupang, Belu, dan Timor Tengah Utara serta Kota Kupang.

"Pemerintah pusat dan Pemda NTT serta instansi terkait terus berupaya melakukan penanganan darurat," kata Raditya.

Ia juga menyampaikan bahwa Siklon Tropis Seroja diperkirakan sudah berada di wilayah Samudera Hindia di sebelah barat dari Australia dan selatan dari Indonesia.

"Kecepatan angin dapat mencapai 83 km per jam. Siklon terus bergerak ke arah barat daya dengan kecepatan pergerakan 24 km per jam dengan kekuatan tetap selama 24 jam ke depan," katanya.

Menurut prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika pada Rabu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi mengguyur wilayah Jawa bagian tengah hingga Bali dan Nusa Tenggara Barat. (Ant)

Baca juga: Penampakan Terkini Adonara Timur NTT usai Diterjang Banjir Bandang

BMKG menemukan ketebalan tutupan es di Puncak Jaya, Papua, berkurang

BMKG Temukan Ketebalan Tutupan Es di Papua Berkurang 4 Meter

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan pemantauan tutupan es atau gletser di Puncak Jaya pada 2009-2023.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024