Jokowi Kirim Sembako ke NTT Pakai Hercules dan Kapal Perang

Ribuan Paket Sembako Presiden Jokowi Tiba di NTT
Sumber :

VIVA – Presiden Joko Widodo memerintahkan Sekretaris Pribadinya Anggit Nugroho, untuk mengirim bantuan berupa sembako ke daerah terdampak bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT), termasuk ke beberapa daerah terdampak di NTB.

Dikarenakan kondisi di lapangan masih terbatas lantaran akses jalan terputus, bantuan dikoordinasikan langsung ke Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Menurut Anggit, bantuan tahap pertama ini disebar ke beberapa titik. Pada tahap ini, total bantuan yang dikirim oleh Kepala Negara sejumlah 28 ribu paket sembako.

"Presiden memerintahkan Sespri untuk mengirimkan sembako ke daearh terdampak bencana," kata Anggit dalam keterangannya yang diterima oleh VIVA, Rabu 8 April 2021.

Baca juga: Polisi Selidiki Penggelapan Emas di KPK, Eks Pegawai Belum Tersangka

Paket sembako sebanyak 28 ribu itu dikirimkan secara bergelombang. Melalui jalur udara dan juga jalur darat.

"Bantuan Presiden tahap pertama sejumlah 5.000 paket sembako berhasil diberangkatkan, sebagian diangkut menggunakan Hercules TNI AU dan sisanya dengan Kapal Perang TNI AL menuju daerah bencana," jelas Anggit.

Anggit mengatakan, berdasarkan informasi di lapangan, distribusi pembagian sembako telah tiba di Adonara dan Lembata, NTT. Dua wilayah itu memang paling terparah dihantam banjir bandang dan longsor yang terjadi Minggu lalu.

"Bantuan langsung dibagikan ke warga terdampak bencana. Sejumlah 10.000 sembako bantuan Presiden berikutnya segera disusulkan menunggu kesiapan alat transportasinya," lanjut Anggit.

Prabowo Beri Bantuan Rumah Apung, Warga Kampung Nelayan Jakarta Ungkap Rasa Syukur

Selain NTT, Kepala Negara, juga mengirimkan bantuan 13.000 paket sembako ke daerah terdampak bencana di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.

Pemimpin Rusia, China dan Iran

Rusia, China dan Iran Mulai Satukan Kekuatan, AS Sebut Mereka sebagai Sumber Kejahatan

Ketua DPR AS, Mike Johnson pada akhir pekan lalu menyebut bahwa kerjasama pihak Rusia, China, dan Iran adalah sebuah “poros kejahatan” baru.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024