Empat Ribuan Rumah Warga di Malaka NTT Rusak akibat Banjir dan Longsor

Rumah penduduk di Kecamatan Ile Ape, Lembata, NTT hancur akibat banjir bandang.
Sumber :
  • Antara/ HO Dinas Kominfo Kabupaten Lembata

VIVA – Sebanyak 4.104 rumah penduduk di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), dilaporkan rusak serius akibat bencana banjir dan longsor melanda wilayah itu selama hampir sepekan.

Longsor Tewaskan 20 Orang, Pemerintah Tetapkan Tana Toraja Status Tanggap Darurat 

"Dari jumlah rumah tersebut, 456 rumah di antaranya mengalami kerusakan parah dan seluruh bangunan hanyut terbawa banjir," kata Penjabat Bupati Malaka Viktor Manek, Jumat, 9 April 2021.

Dia dikonfirmasi melalui telepon genggam mengenai kerusakan akibat bencana banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah itu sejak 2-5 April 2021.

Banjir Melanda Rusia, Lebih dari Sekitar 15.000 Rumah Terendam

"Kami baru dapat memulai pendataan dalam dua hari terakhir ini, karena wilayah-wilayah yang terkena dampak banjir dan longsor berada di seberang sungai yang sulit dilewati. Banjir baru mulai surut," katanya.

Selain rumah-rumah penduduk yang mengalami kerusakan, ribuan ekor ternak milik warga juga terbawa banjir.

Korban Meninggal akibat Longsor Tana Toraja Capai 18 Orang

Ternak-ternak itu terdiri dari 207 ekor sapi, 1.120 ekor ternak babi dan 265 ekor kambing. Semuanya terbawa banjir.

Menurut dia, saat ini ribuan penduduk desa yang tersebar di 35 desa pada tujuh kecamatan di wilayah yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste itu, masih berada di tempat-tempat penampungan sementara.

"Kami baru dapat memberikan bantuan bahan makanan dan membuka dapur umum, sementara para petugas terus bergerak melakukan pendataan ke desa-desa," katanya menambahkan.

Dia berharap, kondisi cuaca segera pulih agar pemerintah dan masyarakat dapat bergotong royong membersihkan puing-puing bangunan yang ada di lokasi. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya