Polisi Amankan Remaja Gelar Tarung Sarung Usai Sahur

Polisi mengamankan remaja yang tarung sarung di Cilegon, Banten.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Yandi Deslatama (Serang)

VIVA – Remaja dari tiga desa yang melakukan tarung sarung diamankan Polsek Ciwandan, Kota Cilegon, Banten. Mereka berasal dari Kelurahan Krenceng, Ramanuju dan Samang Raya.

Mengenal Gus Iqdam, Pendakwah Muda dengan Gaya Lucu dan Energik Jadi Idola Milenial

Aksinya dilakukan usai santap sahur, sekitar pukul 05.30 WIB hingga sekitar pukul 06.00 WIB di pinggir waduk Krenceng, Kota Cilegon, Banten. Mereka diamankan polisi guna menghindari terjadinya tawuran. 

"Ada 10 orang yang kita amankan, usianya atara 15 tahun sampai 19 tahun. Hanya kita amankan, guna menghindari tawuran lebih luas lagi," kata Kapolsek Ciwandan, AKP Ali Rahman, dikantornya, Kamis, 15 April 2021.

Ramadan, Bulan Menjaga Lisan

Polisi kemudian memanggil orang tua mereka dan Ketua RT di lokasi remaja itu tinggal. Kemudian, para pelaku tarung sarung membuat perjanjian tidak melakukan perbuatan serupa.

Menurut Ali, belajar dari pengalaman di beberapa daerah, kerap kali tarung sarung berlanjut ke tawuran yang lebih besar dan bisa menelan korban luka maupun korban jiwa.

Viral Umat Nonis Nyamar Pake Sarung dan Kopiah Demi War Takjil, Netizen: Cocok Jadi Pak Haji

"Kita panggil orang tua mereka, Ketua RT, kita jelaskan. Kita minta orang tua menyuruh anak-anaknya mengikuti kegiatan di masjid, daripada melakukan kegiatan negatif. Karena ini kan bukan Ramadan," ujarnya.

Ali bercerita bahwa muasal terjadinya tarung sarung berawal dari remaja F, warga Kerenceng yang mengajak R, warga Samang Raya melalui WhatApp (WA) mengadakan tarung sarung. Kemudian R menantang I, remaja asal Kelurahan Ramanuju untuk melakukan hal yang sama.

Ketiganya sepakat mengadakan tarung sarung usai sahur di waduk Krenceng yang dikelola oleh PT Krakatau Tirta Industri (KTI). Masing-masing mengajak temannya dan melakukan tarung sarung.

"Nah, antar kelompok ini kemudian saling serang. Alangkah baiknya, di bulan Ramadan di isi dengan ibadah. Apalagi saat pandemi ini, mereka juga tidak menerapkan prokes COVID-19," katanya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya