Reshuffle Makin Dekat, Ini Ciri-ciri Menteri yang Bakal Dicopot Jokowi

Jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju saat pengumuman sebelum pelantikan di Istana Negara.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro

VIVA – Perombakan atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju isunya akan dilakukan Presiden Jokowi dalam waktu dekat. Kabar reshuffle makin menguat dan jadi perhatian publik di tengah bulan Ramadhan.

Sekjen Gerindra Sebut Syarat Utama Bakal Calon Menteri Kabinet Prabowo-Gibran 

Terkait itu, pakar komunikasi politik Hendri Satrio menyampaikan analisa terkait ciri-ciri menteri yang berpotensi di-reshuffle Jokowi. Salah satunya menurut dia menteri yang bakal dicopot karena dikenal kontroversial dan bikin gaduh.

"Ciri-cirinya bisa terbaca dari periode pertama. Yang paling mudah adalah kontroversial di publik, bikin gaduh. Kemudian, yang kedua ciri-ciri yang paling jelas itu suka ditegur pak Jokowi secara langsung. Beberapa menteri sudah di situ (cirinya)," kata Hendri dalam acara Dua Sisi tvOne yang dikutip VIVA pada Jumat, 16 April 2021.

Survei LSI: Tingkat Kepuasan Publik pada Jokowi Naik 76,2 Persen

Dia menyebut kontroversial yang dimaksudnya itu seperti polemik impor beras, persediaan pupuk, hingga soal ketenaga kerja. Namun, ada juga menteri yang tak ditegur Jokowi tapi punya kontroversi.

"Itu beberapa kontroversial menurut saya pasti dipertimbangkan juga oleh Pak Jokowi. Tapi, Pak Jokowi ini kerennya adalah kalo kita nebak, biasanya suka salah," sebut Hendri.

3 Faktor Pemicu Approval Rating Jokowi Masih Tinggi Versi Survei LSI

Hendri mengatakan soal realisasi reshuffle ini belum ada yang tahu kecuali Jokowi. Ia mencontohkan belum terbuktinya pernyataan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin terkait reshuffle yang dilakukan pekan ini.

"Misalnya ini, Pak Ngabalin bilang minggu ini. Ini pasti Pak Jokowi 'ini ngapain Ngabalin maksudnya bocor-bocor. Biasanya pak Jokowi kan begitu," tutur Hendri.

Sementara, menanggapi Hendri Satrio, Ali Mochtar Ngabalin menyampaikan figur Jokowi adalah orang yang tak bisa menunda-nunda menyelesaikan suatu masalah. Ia bilang Jokowi tak bisa membiarkan lama persoalan sehingga mesti cepat mengambil keputusan.

Ali mengaitkan sikap Jokowi soal reshuffle yang mengacu dengan persetujuan DPR soal penggabungan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan (Kemendikbud).

"Kalau DPR sudah menyetujui surat yang disampaikan kepada DPR. Kemudian, ada tanda menterinya juga mengajukan pamit kepada staf, suratnya sudah oke. Itu tidak lama, dalam kebiasaan dalam karakter kepemimpinannya," ujar Ali.

Menurut Ali, reshuffle hanya soal waktu penjadwalan diumumkan langsung oleh Jokowi. Ia menyimpulkan reshuffle bisa dilakukan pekan-pekan ini karena berdasarkan sikap Jokowi.

"Justru karena cepat itu, kita ambil satu kesimpulan untuk tidak lama-lama. Makanya saya bilang pekan-pekan ini," tutur Ali.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya