Menkes: Sudah Vaksin Tidak Lantas Jadi Superman

Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Willibrodus

VIVA – Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, kembali mengingatkan beberapa pihak termasuk pejabat publik terkait dengan pentingnya tetap menjalankan protokol kesehatan meski telah menerima vaksin. Hal ini terkait dengan justru maraknya pejabat publik yang justru dinyatakan positif meski telah menerima vaksin.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Sebelumnya beberapa pejabat justru dinyatakan positif meski telah menerima vaksin dari pemerintah. Yang paling menghebohkan tentu kabar positifnya Atalia Praraatya yang tak lain tak bukan adalah istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Tak kalah menghebohkan dan terkini, dua pejabat Cianjur juga dinyatakan positif, bahkan salah satunya meninggal dunia.

Menanggapi fenomena itu, Menkes Budi Gunadi Sadikin, menegaskan bahwa masyarakat terutama pejabat publik justru tak boleh lengah meski telah menerima vaksin. Edukasi mengenai hal ini yang menurut Menkes harus terus dilakukan mengingat justru banyak yang lengah setelah mendapat vaksinasi.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Baca juga: Menkes Minta Pemda Fokus Vaksinasi Lansia di Bulan Ramadhan

"Kita terlalu pede, pejabat juga harus tetap diedukasi. Vaksinasi itu tidak membuat kebal seperti Superman. Walaupun sudah divaksin kita masih bisa tetap tertular dan kita tetap bisa menularkan," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin, dalam acara webinar forum Pemred, Minggu 18 April 2021.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Menkes menegaskan, vaksinasi itu bukan membuat orang kebal, tapi membantu hanya membantu membentuk antibodi yang tentu pada ujungnya akan mengurangi risiko tertular dan mengurangi risiko yang lebih mengerikan meninggal dunia. Antibodi ini, lanjut Menkes, akan mengenali musuhnya sehingga membuat orang yang membawa virus ini cepat sembuh.

Baca juga: Menkes Warning Kepala Daerah Waspadai Gelombang Ketiga COVID-19

Dalam kesempatan itu, Budi mengakui bahwa kapasitas vaksinasi COVID-19 di Indonesia turun akibat gangguan suplai. Sebagai gambaran, sebelum ramadhan, vaksinasi mampu mencapai 500 ribu suntikan per hari. Sekarang turun di angka 200-300 ribu suntikan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya