Pekan Depan, Jumlah Sekolah Gelar Uji Coba PTM di Semarang Ditambah

Uji coba Sekolah Tatap Muka SMP Di Semarang.
Sumber :
  • tvOne/Teguh Joko Sutrisno

VIVA – Hasil evaluasi pelaksanaan ujicoba pembelajaran Tatap muka (PTM) di Kota Semarang, Jawa Tengah, sampai saat ini tidak ada klaster baru yang muncul di sekolah yang dijadikan role model PTM. Ada 4 sekolah di Kota Semarang yang melaksanakan ujicoba PTM yaitu SDN Pekunden, SDN Sompok, SMPN 5 dan SMPN 2.

Penerapan Zonasi PPDB Sekolah Dinilai Belum Efektif

Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Semarang Gunawan Saptogiri mengatakan, penerapan protokol ketat, disiplin guru dan siswa serta kesiapan di masing-masing sekolah jadi kunci PTM tanpa ada kasus COVID-19 baru.

"Alhamdulillah, semua berjalan lancar dan tidak ada kasus maupun klaster baru. Semua karena sekolah terus koordinasi dengan tim satgas, kepolisian, TNI, dinkes, dan lain-lain dalam menerapkan dan pengawasan protokol kesehatan," ujar Gunawan, Senin, 19 April 2021.

Refleksi Program Sekolah Menengah Kejuruan Sebagai Pusat Unggulan

Setelah pelaksanaan tahap awal, lanjut dia, hari ini dilakukan rapat dengan seluruh jajaran untuk merencanakan pelaksanaan PTM berikutnya. Pekan depan akan ditambah sekolah yang melaksanakan PTM dari tingkat SD dan SMP.

"Hasil PTM sekolah yang menjadi role model menjadi contoh bagi sekolah lainnya. Rencananya mulai pekan depan setiap kecamatan akan membuka PTM. Untuk SD ada dibuka tambahan sebagian, sedang untuk SMP seluruh sekolah negeri yang ada akan dibuka pembelajaraan tatap muka," katanya.

Pelajar Pancasila: Sebuah Harapan Pendidikan Ideal di Masa Depan

Meski begitu, lanjut Gunawan, PTM tetap dilakukan secara bertahap. Tidak semua kelas bisa buka berbarengan, tapi tetap dibagi sesuai jadwal secara bergantian.

"Nanti kita pantau terus, mulai siswa maupun guru datang sekolah, pengukuran suhu tubuh, cuci tangan, jaga jarak, pakai masker, dan selama proses belajar mengajar tidak ada jam istirahat, tidak boleh ada kantin buka, dan lain-lain. Sampai di rumah pun siswa harus lapor lewat foto yang dikirim via handphone," katanya.

Laporan Teguh Joko Sutrisno (tvOne/Semarang, Jateng)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya