Beoga Kembali Menggeliat, Mama-mama Sudah Pergi Berjualan

Warga Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, kembali melakukan aktivitas setelah serangkaian aksi kekerasan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di daerah mereka beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Warga Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, sudah kembali melakukan aktivitas secara normal usai serangkaian aksi kekerasan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di daerah mereka beberapa waktu lalu.

Selesaikan Persoalan Papua, Jusuf Kalla Beri Saran Begini ke Prabowo-Gibran

Kepala Satgas Humas Nemangkawi Kombes M Iqbal Alqudusy di Timika, Selasa, 20 April 2021, mengatakan selama tiga hari dia berkunjung ke Beoga dan melihat secara langsung kehidupan warga setempat mulai menggeliat kembali.

"Situasi terakhir di Beoga saat ini warga sudah mulai beraktivitas seperti sebelumnya. Kemarin kami melihat Mama-mama sudah banyak yang pergi berjualan di pasar. Masyarakat yang lain juga kembali melakukan aktivitas mereka seperti sedia kala," katanya yang baru kembali dari kunjungan ke Beoga.

Pengawasan Pilkada 2024 di Kabupaten Puncak Papua Terancam Tak Maksimal

Tim Humas Satgas Nemangkawi secara khusus berkunjung ke Beoga untuk mendokumentasikan aktivitas warga setempat serta mewawancarai para tokoh masyarakat, tokoh pemuda, guru, tenaga medis yang bertugas di daerah itu.

Iqbal menyebut kini aktivitas penerbangan ke Beoga dari Timika sudah kembali dimulai.

Amnesty International Sebut Pelanggaran HAM di RI Semakin Buruk, Aparat Paling Banyak Terlibat

Sebelumnya nyaris tidak ada maskapai penerbangan perintis yang berani terbang ke wilayah Beoga karena kondisi keamanan di sekitar bandara setempat belum terjamin setelah KKB melakukan serangkaian aksi kekerasan di wilayah pegunungan itu.

Iqbal meluruskan pemberitaan yang menyebutkan puluhan warga non-Papua yang selama ini bermukim di Beoga mengungsi ke luar dari wilayah itu karena takut dan khawatir terhadap keamanan diri mereka.

"Kalau bagi saya, mereka hanya mengamankan diri ke tempat keluarganya yang ada di Timika. Tidak semua mereka keluar dari Beoga, masih ada yang tetap tinggal di sana. Kami mewawancarai para guru dan tenaga perawat yang ada di Beoga," jelasnya.
  
Tim Humas Satgas Nemangkawi juga sempat meninjau bangunan sekolah, dan perumahan guru yang dibakar oleh KKB.

Iqbal menyebut terdapat dua lokasi sekitar Beoga yang fasilitas umumnya dibakar oleh KKB, yaitu perumahan guru SMP Negeri 1 Beoga, gedung sekolah SMA Negeri 1 Beoga, dan rumah kepala sekolah SMP Negeri 1 Beoga yang berada dekat ujung Bandara Beoga.

Sebelumnya KKB menembak mati dua orang guru yang bertugas di Distrik Beoga, yaitu Oktovianus Rayo dan Yonathan Randen. KKB juga membakar gedung sekolah, perumahan guru, bahkan dilaporkan melakukan tindak pelecehan kepada para gadis di sana. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya