Bupati Puncak: KKB Pengecut, Kalau Mau Perang dengan TNI-Polri

(Ilustrasi) Anggota KKB Papua.
Sumber :
  • Puspen TNI.

VIVA – Seluruh unsur pemerintahan dan aparat Puncak Papua melaksanakan tatap muka untuk membahas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan kondisi keamanan di Kabupaten Puncak, Selasa kemarin, 20 April 2021.

135 Purnawirawan TNI-Polri Ajukan Amicus Curiae ke MK Terkait Sengketa Pilpres

Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Puncak Willem Wandik, Wakil Bupati Puncak Pelinus Balinal, Dandim Puncak Jaya Letkol Inf. Rofi Irwansyah, Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia, Ketua DPRD Kabupaten Puncak Lukius Newegalen, Pejabat Esalon II, III dan IV Pemda Puncak, Anggota DPRD Kabupaten Puncak, Pimpinan TNI-Polri di Distrik Ilaga, tokoh-tokoh masyarakat serta masyarakat Kabupaten Puncak.

Bupati Puncak Willem Wandik sangat geram dengan ulah KKB beberapa hari ini di wilayah Puncak, khususnya di Beoga. “Kalau kelompok KKB mengatakan bahwa tujuan mereka adalah berjuang untuk merdeka, tetapi warga sendiri atau keluarga sendiri saja di bunuh, ini berjuang apa yang kayak begini?," kata Willem.

Panglima TNI Putuskan untuk Mengubah Sebutan KKB Menjadi OPM

Ia pun mengutuk langsung tindakan KKB. Menurutnya, aksi yang dilakukan KKB sudah membuat warga takut termasuk dirinya.

“Kejadian pembunuhan sodara saya atau masyarakat saya ini, membuat saya takut, kejadian ini sudah tidak benar, benar - benar membuat saya takut, karena ini sudah sangat - sangat tidak benar, dan apabila ada orang dibalik kejadian ini yang membuat atau memerintahkan untuk membunuh anak ini, saya kutuk dengan tanah ini, saya Kutuk kalian semua kelompok ini (KKB)," katanya.

Sosok Matias Gobay, Dalang OPM atas Penembakan Keji Danramil Aradide

Dalam acara tersebut, Willem juga menganggap tindakan KKB bukanlah perangai laki-laki atau pengecut. Karena Papua merupakan tanah yang menjunjung tinggi adat, cinta damai, dan jika ingin berperangpun hanya melibatkan lawan yang sepadan. Dalam hal ini, jika KKB bersenjata maka lawannya adalah TNI-Polri, bukan masyarakat tidak berdaya seperti para guru, anak SMA dan tukang ojek yang hanya melayani masyarakat.

“Kalau mau perang, kami siapkan lapangan perang, biar kita masyarakat undur dan kalian berperang melawan TNI-Polri. Itu baru laki - laki jangan membuat masyarakat jadi takut atau jadi korban," ujarnya.

Dalam acara tersebut, Willem membahas tentang 20 target pembunuhan KKB dan meminta KKB untuk mengkomunikasikan hal tersebut, agar tidak terjadi lagi salah target dan pembunuhan membabi buta oleh KKB.

“Kepada KKB supaya 19 orang yang mereka tentukan itu, orang - orang itu siapa, kasih tahu saya biar saya bisa sampaikan kepada mereka, atau tidak kalian beritahu mereka supaya jangan membuat hal yang tidak disukai, itu baru saya bilang oke," katanya.

Bupati yang adiknya sendiri telah menjadi korban kekejian KKB menggandeng TNI Polri untuk menuntaskan masalah tersebut dan mendukung kinerja para Jenderal yang hadir langsung di wilayah Beoga untuk mengejar KKB.

Baca juga: Beoga Kembali Menggeliat, Mama-mama Sudah Pergi Berjualan

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya