Kasus Mingguan COVID-19 di Semarang Naik Akibat Prokes Kendur

iLUSTRASI Pemeriksaan Covid-19
Sumber :
  • Humas Kemenag

VIVA – Setelah mengalami tren turun sejak bulan Februari 2021, kasus COVID-19 di Kota Semarang, Jawa Tengah, pada dua minggu terakhir, mengalami kenaikan lagi. Hal itu bisa dilihat dari data yang terpantau di website resmi.

Elektabilitas Irjen Ahmad Luthfi Tertinggi di Pilgub Jateng

Angka harian menunjukkan grafik yang fluktuatif. Namun kalkulasi mingguan mencatat ada kenaikan rata-rata selama dua pekan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dr. Abdul Hakam Sp.PD membenarkan telah terjadi kenaikan angka kasus COVID-19 pada bulan April.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Baca juga: 92.598 Objek dan 3 Provinsi Jadi Target Pengamanan Mudik Lebaran

"Memang benar terjadi kenaikan angka kasus baru pada dua minggu terakhir ini. Dari grafik di atas menunjukan dari rata-rata mingguan pada minggu ke 14 naik 50 menjadi 54 kasus barunya. Ini dirata-rata perminggunya lho ya, kalau harian tetap fluktuatif. Karena itu juga, grafik BOR di rumdin dan RS juga mulai naik lagi ini," jelas Abdul Hakam, Kamis 22 April 2021.

Balon Udara Muncul di Ketinggian 9.000 Feet, AirNav Semarang Minta Pilot Waspada

Menurutnya, ada beberapa hal yang membuat tren kasus di Kota Semarang naik. Terutama mobilitas warga, dan mulai turunnya disiplin protokol kesehatan.

"Dari grafik prokes ini juga bisa dilihat ada penurunan persentase prokes pada penilaian jaga jaraknya. Nah ini kalau kita lihat kondisinya sekarang memang mobilitas masyarakat mulai meningkat, apalagi di wilayah-wilayah tengah kota," jelasnya.

Ia menambahkan, sejalan dengan angka kasus perwilayah kecamatan, dilihat datanya di DKK harian, angka kasusnya masih paling banyak di kecamatan yang padat penduduk dan tinggi mobilitasnya.

Laporan: Teguh Joko Sutrisno/ tvOne Jawa Tengah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya