Nadiem Diminta Usut Tuntas Hilangnya Pendiri NU di Kamus Sejarah

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim. (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA – Hilangnya nama pahlawan nasional sekaligus pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Hasyim Asy'ari dalam draf kamus sejarah masih dipersoalkan sejumlah pihak. Salah satunya yang disampaikan Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jawa Timur, M. Teguh Cahyadin atau Gus Din.

KPU Tetapkan Presiden dan Wapres Terpilih pada 24 April 2024

Gus Din meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim untuk mengusut polemik yang jadi perhatian masyarakat luas ini. Meski ia memahami bahwa kamus tersebut disusun pada 2017 atau sebelum Nadiem menjabat mendikbud.

"Ketika Mas Menteri Nadiem belum menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, tepatnya pada masa Pak Muhadjir Effendy. Namun, harus tetap diusut siapa penanggung jawabnya, siapa tim penyusunnya, agar tidak terjadi lagi di kemudian hari," kata Gus Din, dalam keterangannya, Kamis, 22 April 2021.

MK Sebut Tak Ada Paslon yang Keberatan Pencalonan Gibran Usai Ditetapkan KPU

Dia bilang Hasyim Asy'ari bukan hanya tokoh NU, tapi juga tokoh bangsa. Gus Din menyesalkan polemik ini bisa terjadi.

"Saya sebagai bagian dari keluarga besar NU juga merasa terkejut. Kamus itu akan menjadi kamus resmi yang menjadi rujukan semua peserta didik dan peneliti, bisa-bisanya pendiri NU hilang di kamus sejarah tersebut," tutur cucu dari Wahab Chasbullah tersebut.

Gus Yahya Berkelakar soal Jabatan Menteri di Kabinet Selanjutnya: Jangan-jangan NU Semua

Pun, ia menyinggung penjelasan dari  Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid terkait hilangnya nama Hasyim Asy'ari masih dalam proses draf yang belum diterbitkan. Bagi dia, penjelasan Hilmar itu justru aneh.

"Bagaimana draf buku sudah beredar di tengah masyarakat. Pasti ada oknum di internal Kemendikbud yang membocorkan draf buku ini," sebutnya. 

Maka itu, ia mendorong Nadiem mengusut oknum yang diduga sengaja membocorkan draf tersebut.

"Oleh karena itu saya usulkan agar Mas Nadiem mengusut tuntas jika ada oknum yang secara sengaja melakukan hal tersebut. Saya percaya Mas Nadiem bisa menyelesaikan dan mengusut tuntas insiden ini," ujar Gus Din.

Kemendikbud dalam persoalan ini sudah menyampaikan permohonan maaf terkait menghilangnya nama Hasyim Asy'ari dalam draf kamus sejarah. 

Pihak Kemendikbud menjelaskan tidak ada niat menghilangkan peran pendiri NU tersebut dalam kamus sejarah. Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid menyampaikan ada ketoledoran.

"Kesimpulannya, terjadi keteledoran yang mana naskah yang belum siap kemudian diunggah ke laman Rumah Belajar. Tidak ada niat untuk menghilangkan KH Hasyim Asyari sebagai tokoh sejarah dalam buku tersebut," kata Hilmar, Selasa. 20 April 2021.

Dia menjelaskan dalam buku yang sama sudah terdapat peran Hasyim Asy’ari dalam bagian pendiri NU. Menurut dia, peran Hasyim Asyari ada di halaman lain. 

Hilmar pun meminta maaf kepada semua pihak terkait tak dicantumkannya nama Hasyim Asy'ari tersebut.

“Jadi, narasi menghilangkan peran KH Hasyim Asyari itu tidak benar. Kami mengakui memang ada kesalahan teknis dan kami memohon maaf. Kesalahan itu seharusnya tidak perlu terjadi,” tutur Hilmar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya