- Channel News Asia (CNA)
VIVA – Mantan Panglima TNI yang kini menjabat sebagai Kepala Staf Presiden, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengenang saat ia sempat bekerja dan berada di dalam kapal selam KRI Nanggala 402. Kapal selam buatan Jerman itu kini masih belum ditemukan, setelah hilang kontak pada Rabu kemarin.
Saat itu, kenang Moeldoko, dia masih menjabat sebagai Panglima TNI. Di dalam kapal selam KRI Nanggala 402 itulah, ia mendapatkan anugerah.
"Delapan tahun lalu, saat menjabat Panglima TNI, saya pernah bekerja bersama para kru kapal selam KRI Nanggala 402 yang saat ini dikabarkan hilang kontak. Di atas kapal inilah, Wing Hiu Kencana dianugerahkan kepada saya," tulis Moeldoko, dalam akun instagramnya @dr_moeldoko dikutip VIVA, Kamis 22 April 2021.
Baca juga: KRI Nanggala Hilang, Pengamat: Kecelakaan Pertama Kapal Selam di RI
Moeldoko mengatakan, dia menyaksikan secara langsung bagaimana kru di KRI Naggala 402 itu bekerja dengan tangguh. Dalam menjaga kedaulatan maritim. Kapal selam itu juga menjadi salah satu andalan Indonesia dalam menjaga kedaulatan maritim.
"Saya menjadi saksi betapa tangguhnya kru kapal saat bekerja. Menjaga kedaulatan maritim nusantara dari berbagai ancaman," katanya.
Dia berharap, agar kapal selam tersebut bisa segera ditemukan dan seluruh kru yang ada, selamat.
"Mengingat hal itu saya mendoakan semoga seluruh awak kapal selam Nanggala dapat melewati krisis ini," katanya.
KRI Nanggala 402 hilang kontak di perairan sekitar 60 mil atau sekitar 97 kilometer utara Pulau Bali. Kapal selam ini dilaporkan hilang kontak pada pukul 03.00 WIB. Kapal selam type 209/1300 itu sedianya akan mendukung angkatan perang TNI Angkatan Laut dalam latihan serta ujicoba rudal yang sedianya digelar di Laut Bali.
Seperti diketahui KRI Nanggala-402 merupakan kapal selam buatan Jerman 1977. Dimana masuk jajaran TNI AL 1981. Saat insiden tersebut, terdapat 53 awak di kapal selam yang terdiri atas 49 anak buah kapal (ABK), 1 komandan satuan 3 personel arsenal.
