Ratusan Siswa-Guru Ar Risalah Positif, Klaster Baru COVID-19 di Padang

Ilustrasi tes swab Corona Covid-19
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

VIVA – Yayasan Waqaf Ar Risalah kota Padang, Sumatra Barat, menjadi klaster baru penularan Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19. Sebanyak 122 orang yang terdiri dari siswa, guru dan karyawan dinyatakan positif terinfeksi pandemi mematikan itu. Mereka yang dinyatakan positif terinfeksi itu, kini sedang menjalani masa karantina dibawah pantauan tenaga medis klinik Risalah Medika.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Melalui keterangan resmi yang diterima VIVA Kamis 22 April 2021,  Ketua tim gugus tugas COVID-19 Yayasan Waqaf Ar Risalah Emiria menjelaskan, mulanya dari hasil asesmen rutin pekanan dan laporan tim klinik Risalah Medika, ditemukan beberapa anak yang mengalami gejala demam dan kehilangan fungsi penciuman.

Menyikapi kondisi temuan itu, maka diputuskan untuk dilakukan swab tes pada Kamis 15 April 2021. Hasilnya, ditemukan satu orang siswa positif terinfeksi COVID-19. Pelacakan  pun kembali dilakukan. Dari hasil swab tes yang dilakukan Empat hari kemudian setelah temuan kasus pertama, sebanyak 23 siswa dan Tiga orang karyawan juga dinyatakan positif terinfeksi COVID-19.  

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

“Berdasarkan komunikasi dengan Dinkes Kota Padang dan Puskesmas Air Dingin, maka dilakukan swab tes secara bertahap. Ada dua tahap, Selasa tahap pertama dan Rabu kemarin tahap kedua. Swab tes ini untuk semua siswa dan siswi, guru dan karyawan,”kata Emiria.

Menurut Emiria, data dari hasil swab tes tahap pertama yang sampai ke Ar Risalah menunjukkan bahwa, ada 122 yang dinyatakan positif COVID-19. Kondisi siswa yang positif itu umumnya, OTG dan bergejala ringan dengan rate TC diatas 30 dan hampir pulih.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

“Swab pertama ada 122 orang yang dinyatakan positif COVID-19. Siswa yang dinyatakan positif saat ini dilakukan karantina terpisah per generasi dan dalam pantauan tenaga medis. Secara rutin juga diberikan suplemen dan vitamin,” ujar Emiria.

Sebagai bentuk keseriusan dari lembaga Yayasan Waqaf Ar Risalah dalam membantu pemerintah untuk penanganan COVID-19 kata Emiria, sejak bulan Februari kemarin, pihaknya sudah memesan alat pendeteksi dini COVID-19 yakni Genose. 

“Alat itu, selasa kemarin sudah datang. Sudah dilakukan pelatihan ke tim klinik Risalah Medika,” ungkap Emiria.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya