500 Desa di Jawa Barat Dapat Pasokan Infrastruktur Internet

Ilustrasi jaringan internet.
Sumber :
  • The Journal

VIVA – Sebanyak 500 desa di Jawa Barat, yang dikategorikan blank spot internet mendapat fasilitas kerja sama dengan provider. Perluasan akses internet ke pelosok desa ini berlangsung secara bertahap untuk 1,602 desa.

Satu Jasad Korban Kecelakaan KM 58 Teridentifikasi, Bernama Najwa Ghefira

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono menjelaskan, infrastruktur internet tersebut dibangun dengan skema investor dari pihak ketiga dengan pengelolaan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan masa bimbingan dua tahun.

"Kerja sama ini dilakukan dengan satu provider. Dipastikan tidak terjadi monopoli. Misalnya, ada provider lain yang ingin bekerja sama silahkan saja," ujar Bambang disela penandatanganan MoU di Pangandaran, Jumat 23 April 2021.

Perum Perhutani Berangkatkan Ratusan Pemudik di Progam Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Baca juga: Firli Duga Ada Faktor Lain Buat Penyidik Terima Suap Perkara Walkot

Menurutnya, kolaborasi ini diproyeksikan menjadi sarana inovasi bagi masyarakat desa untuk meningkatkan derajat ekonomi digital secara bertahap. Jelas dia, komoditas yang layak dipromosikan dengan nilai ekonomi tinggi seperti pariwisata dan komoditas pangan harus menjadi prioritas.

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Bandara Kertajati Angkut 1.900 Orang per Hari

"Kalau tidak bisa kolaborasi maka untuk mensejahterakan masyarakatnya akan terasa sulit," katanya.

Nilai investasi ini, ditetapkan senilai Rp200 juta untuk alokasi sarana prasarana. "Kerja sama untuk pinjam meminjam investasi ini tidak lebih dari dua tahun tapi dalam pendampingan akan secara masif dilakukan. Akses internet ini disediakan oleh investor sedangkan pembiayaannya melibatkan perbankan dan BUMDES sebagai pengelola," katanya.

"Internet ini kan tidak punya batasan ruang. Siapa pun bisa mengaksesnya. Nah, berbagai informasi yang positif dan produktif itulah harapannya ini bisa terpublikasikan dengan baik," tambahnya.

Setelah batas perjanjian kerja sama ini akan berakhir, pihaknya akan melakukan evaluasi terutama terkait dengan pendampingan. "Kita evaluasi dan pendampingan agar internet ini digunakan secara optimal. Setidaknya, bisa membantu siswa sekolah dalam sistem belajar online di pedesaan," terangnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya