Anggota DPD Ini Dorong Pembangunan Enam Tempat Ibadah di Kampus
- VIVA/Zahrul Darmawan (Depok)
VIVA – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Bali, Shri IGN Arya Wedakarna MWS mendorong pembangunan enam tempat ibadah di perguruan tinggi. Menurutnya hal itu penting karena merupakan bagian dari implementasi pengamalan Pancasila.
Pernyataan tersebut diungkapkan Arya usai meninjau pembangunan pura untuk umat Hindu di Universitas Pancasila (UP), Jakarta. Di kampus itu juga terdapat lima tempat ibadah lainnya, seperti Masjid, Gereja, hingga Klenteng.
“Saya dari DPD RI mendukung sekali pendirian enam tempat ibadah di UP. Ini akan menjadi yang pertama kali perguruan tinggi swasta yang ada di Indonesia, selain Universitas Negeri Solo yang sudah melakukannya,” kata Arya dikutip pada Senin 26 April 2021.
Terkait hal itu, Arya berjanji, dirinya melalui lembaga DPD dengan kekuatan politik yang ada akan berusaha membantu proses pembangunan tersebut. Menurut dia, kehadiran enam tempat ibadah di kampus UP menjadi living laboratory untuk mengimplementasikan nilai-nilai pancasila.
“Jadi ini tidak hanya sekadar teori, tapi juga langsung praktik ya.”
Ia menyebut, dari sekira 4 ribu-an perguruan tinggi di Indonesia, UP adalah perguruan tinggi swasta pertama yang telah memiliki enam tempat ibadah tersebut.
“Perguruan swasta yang seperti ini luar biasa. Karena kita tahu di beberapa daerah jangankan membuat tempat ibadah besar seperti ini, hanya membuat tempat-tempat kecil saja banyak resistensinya,” kata Arya.
Atas dasar itulah, pria yang mengaku sebagai keturunan Raja Majapahit Bali itu pun berharap semua pihak ikut mendorong pembangunan enam tempat ibadah di lingkungan kampus.
“Mari dong tiru kebaikan UP, kalau bisa perguruan-perguruan tinggi negeri yang ada di seluruh Indonesia bangun enam tempat ibadah, tapi dengan APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) dan anggaran itu ada, 20 persen anggaran pendidikan tinggi itu ada,” katanya.
Lebih lanjut Arya mengatakan, pihaknya akan segera melaporkan hal ini dalam forum sidang.
“Ini akan diagendakan, negara harus membantu. Saya sangat terharu, ditengah distoleransi yang marak ini merupakan suatu jawaban,” katanya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan dan Pembina UP, Prof Edie Toet Hendratmo mengaku, menyambut baik dukungan yang diberikan oleh anggota DPD tersebut.
Ia menyebut, pesan moral yang ingin disampaikan dari pembangunan enam tempat ibadah itu, tak lain adalah kesamaan hak ibadah.
“Kita pancasila semua agama kita sama. Jadi pesan moralnya itu,” ujarnya.
Nantinya, seluruh tempat ibadah tersebut dapat digunakan oleh masyarakat umum, tidak hanya civitas kampus.