Satgas: Kasus Kematian COVID-19 di Indonesia Naik 29 Persen

Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Angka kematian pasien COVID-19 dilaporkan meningkat pada minggu ini. Berdasarkan data yang dilaporkan Satgas COVID-19, kenaikan angka kematian sebanyak 29,2 persen.

Elektabilitas Irjen Ahmad Luthfi Tertinggi di Pilgub Jateng

"Sangat disayangkan tidak seperti kasus positif yang menurun, kematian justru semakin meningkat di minggu ini terjadi kenaikan kematian sebesar 29,2 persen," kata Juru Bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito, dalam siaran persnya, Selasa 27 April 2021.

Jika merujuk data, angka kematian terbesar berada di Jawa Tengah dengan pasien meninggal dunia 178 orang, disusul Sumatera Selatan 25 orang dan DKI Jakarta 25 orang. Dan kemudian ada Jawa Barat 18 orang dan Aceh 15 orang.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Wiku mengimbau, kepada daerah- daerah yang melaporkan angka kematian terbilang cukup tinggi.

"Saya ingin mengingatkan kepada seluruh provinsi ini, khususnya di Jawa Tengah yang minggu ini mengalami kenaikan kematian yang cukup signifikan. Mohon untuk segera mengevaluasi penanganan COVID-19 di daerahnya. Identifikasi kabupaten/kota yang menyumbangkan kematian terbesar, segera lakukan perbaikan pada penanganan pasien positif utamanya pada pasien gejala sedang dan berat," kata Wiku.

Balon Udara Muncul di Ketinggian 9.000 Feet, AirNav Semarang Minta Pilot Waspada

Namun demikian, kata Wiku, angka kesembuhan naik sebesar 0,9 persen. Lima daerah yang mengalami peningkatan kasus sembuh, tertinggi adalah Jawa Tengah 178 pasien, Sumatera Selatan 25 pasien sembuh, dan DKI Jakarta 20 pasien sembuh.

Dan kasus harian dilaporkan juga menurun 1,4 persen. Data ini meski terlihat sedikit, namun disebut pada periode sebelumnya telah terjadi penurunan kasus harian yang cukup signifikan sebesar 14 persen pada minggu lalu.

"Saya juga ingin menyampaikan pada seluruh provinsi bahwa tidak ada toleransi pada kenaikan kematian. Mengingat apalagi saat ini bar tidak menunjukkan kenaikan, dan angka kasus aktif secara nasional juga menurun. Setelah belajar menghadapi pandemi ini selama satu tahun, seharusnya angka kematian dapat betul-betul dicegah," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya