- Dok. PKS
VIVA – Elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali melanjutka silaturahmi politiknya dengan menyambangi markas DPP Partai Golkar di Slipi, Jakarta Barat, Kamis, 29 April 2021. Rombongan PKS dipimpin langsung Presiden DPP Ahmad Syaikhu.
Dalam pertemuan politik tertutup itu, para elite PKS tampak disambut langsung Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. Isi pertemuan itu salah satunya membicarakan solusi terkait persoalan ekonomi akibat pandemi COVID-19.
Menurut Syaikhu, efek pandemi yang sudah berjalan setahun lebih ini sangat berdampak bagi kesejahteraan masyarakat terutama kalangan pekerja, hingga pelaku UMKM.
"Maka PKS mengusulkan agar diberlakukan beberapa insentif bagi masyarakat kelas menengah-bawah. Inilah momentumnya bagi negara agar meringankan beban rakyat," ujar Syaikhu.
Dia menyebut, PKS mengusulkan agar ada keringanan pajak bagi masyarakat menengah-bawah sebagai kelompok yang paling besar terdampak ekonomi, khususnya pekerja, buruh, dan karyawan.
"Insentif pajak ini berupa pembebasan pajak STNK roda dua dan pembebasan pajak penghasilan (PPh) untuk masyarakat berpenghasilan kurang dari Rp8 juta perbulan," jelas Syaikhu.
Pun, ia menekankan, dengan insentif bagi masyarakat kelas menengah ke bawah setidaknya bisa memicu kenaikan konsumsi. Dengan demikian, hal ini berpotensi berdampak terhadap ekonomi riil yang akan berputar dan penopang pemulihan ekonomi nasional secara perlahan.
"Insentif pajak ini sangat tepat sasaran karena menarget kelompok masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah yang menopang konsumsi masyarakat," lanjut eks Wakil Wali Kota Bekasi tersebut.
Dalam pertemuan ini, Syaikhu ditemani beberapa elite PKS seperti Sekretaris Jenderal DPP Habib Aboe Bakar Al Habsy, Ketua Fraksi PKS di DPR Jazuli Juwaini, Ketua DPP Bidang Ekonomi dan Keuangan Anis Byarwati, Ketua DPP Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga Kurniasih Mufidayati, hingga Wakil Sekretaris Jenderal Rozaq Asyhhari.
Pun, dari elite Golkar ada Sekretaris Jenderal DPP Lodewijk Freidrich Paulus hingga kader Golkar sekaligus Menteri Perindustrian Agus Gumiwang.
