Kereta Argo Bromo Sambar Sepeda Motor di Kendal, 1 ABG Tewas

TKP perlintasan kereta tanpa palang pintu Desa Penaruban, Weleri, Kendal.
Sumber :
  • Teguh Joko Sutrisno/ tvOne.

VIVA - Hati-hati saat akan melewati perlintasan sebidang rel kereta api. Apalagi yang tak berpalang pintu.

Kejadian di Kendal, Jawa Tengah, Jumat siang, 30 April 2021, tadi contohnya dan semoga tidak terulang.

Dua ABG yang berboncengan sepeda motor tersambar KA Argo Bromo di perlintasan kereta api tak berpalang pintu di Desa Penaruban, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal. Satu ABG yang membonceng meninggal dunia di TKP.

Sementara temannya yang mengendarai sepeda motor selamat setelah sempat melompat.

Baca juga: Anggota DPRD Kendal Tewas Tertabrak Kereta Api Saat Gowes

Menurut saksi mata, Nurul, warga setempat, saat itu korban dan temannya melaju naik sepeda motor jenis matik bernopol H 4293 BF, ke arah perlintasan rel. Warga sekitar sempat mengingatkan kalau ada kereta yang akan melintas.

Namun, Arya Yuswantoro (14), warga Desa Peniten Karanganom, RT 2 RW 1 , Kec Weleri, Kendal, tetap melajukan kendaraannya melintasi rel.

KA Argo Bromo yang datang dari arah Jakarta menuju Semarang langsung menyambarnya. Pengemudi motor sempat meloncat.

Lepas Keberangkatan Mudik Gratis Gunakan Kereta, Pj Gubernur Sumsel Sampaikan Pesan Ini ke Pemudik

Namun Heppy (13), yang membonceng tak sempat melompat. Ia pun terpental bersama sepeda motor dan meninggal dunia di TKP.

"Tadi sudah ada yang mengingatkan. Yang di depan itu sempat melompat, yang mbonceng tidak sempat," kata saksi Nurul.

H-3 Lebaran, KAI Catat 46.920 Pemudik Berangkat dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen

Petugas dari Satlantas Polres Kendal yang datang ke lokasi langsung mengamankan TKP. Korban divakuasi dan dibawa ke rumah sakit.

Menurut Kanit Laka Polres Kendal, Iptu Tri Budi, perlintasan sebidang di Desa Penaruban memang tidak berpalang pintu dan tidak ada penjaga. Sehingga warga harus ekstra waspada saat akan melintas.

Angkasa Pura I dan Kementerian BUMN Berangkatkan 1.878 Pemudik

"Sebelum melintas di TKP sebenarnya sudah diklakson sama masinis kereta, tapi mungkin tidak mendengar. Setelah sempat melewati sedikit di atas rel, pengemudi melihat kereta lalu loncat. Yang belakang itu tidak sempat," kata Iptu Tri Budi.

Menurut data di KAI Daop 4 Semarang, di wilayah Kendal masih terdapat 10 perlintasan sebidang yang tidak berpalang pintu.

Kejadian ini sekarang sudah ditangani dan diproses Satlantas Polres Kendal.

Laporan: Teguh Joko Sutrisno

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya