Penumpang COVID-19 Lolos, Ganjar Murka ke Petugas Bandara Ahmad Yani

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo cecar petugas Bandara Ahmad Yani Semarang.
Sumber :
  • VIVA/Teguh Joko Sutrisno

VIVA – Kasus penumpang pesawat yang terkonfirmasi positif COVID-19 namun lolos terbang dari Bandara Ahmad Yani Semarang, membuat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo geregetan. Ia langsung sidak ke Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang.

Megawati Kirim Surat Amicus Curiae kepada MK, Ganjar Sebut Terilhami Sosok Kartini

Kedatangannya yang tiba-tiba membuat petugas yang ada di situ kaget. Apalagi Ganjar, yang meski datang dengan pakaian Jawa komplit dengan blangkonnya, tetap pasang muka sangat serius. 

Tak perlu panjang lebar, Ganjar langsung ke pokok masalah dan menanyakan kronologi penumpang yang positif COVID-19 tersebut.

Gibran Ingin Bertemu Semua Lawan Politiknya, Ganjar Bilang Selalu "Open House"

"Itu kemarin yang kasus positif bagaimana, proses validasinya seperti apa. Kenapa sampai nggak ketahuan kalau dia positif, padahal kalau mau naik kan harus menunjukkan surat itu," cecar Ganjar.

Petugas KKP bernama Hevny berusaha menguasai keadaan, dan coba menjawab dengan tenang.  

Bertemu Megawati, Ganjar Tegaskan Putusan PHPU Momentum Kembalikan Marwah MK

Menurut Henvy, proses validasi sebenarnya sudah diketahui bahwa penumpang itu positif COVID-19. Dari pihak KKP sudah memberikan tanda dengan cara melingkari kartu positifnya itu.

"Setelah ketahuan positif, kami beri tanda di surat keterangan kesehatannya. Setelah itu, kami sarankan penumpang isolasi mandiri pak," jawab Hevny.

Jawaban petugas tersebut tidak memuaskan Gubernur. Menurutnya SOP yang dilakukan salah. 

"Loh, ini kan berarti dibiarkan. Ada SOP yang menurut saya keliru. Begitu ada penumpang yang positif, secara prosedur mesti auto cancel untuk proses berikutnya, ternyata ini tidak. Dia dilepas, lalu nekat melanjutkan perjalanan," kata Ganjar.

Ganjar menilai, proses yang dilakukan masih manual. Meski orang yang positif tersebut direkomendasikan oleh KKP untuk pulang, namun tidak diikuti.

"Ternyata, mungkin petugas berikutnya tidak teliti. Maka saya minta ini diperbaiki, petugas harus diberi penjelasan lebih detil agar ini tidak terulang. Begitu ada calon penumpang yang positif harus dihentikan. Sistem langsung dilaporkan dan tidak boleh terbang," tegasnya.

Ganjar melanjutkan, orang yang sudah jelas membawa surat keterangan hasil lab positif COVID-19, harus diurus, dikarantina. Bisa kerja sama dengan Pemkot atau Pemprov, dan disediakan tempat isolasi

"Tidak boleh lagi dilepas liar. Pokoknya begitu ketahuan, istilah saya, langsung diikat, tidak boleh pergi. Pihak bandara dan KKP harus segera melakukan evaluasi. Tidak boleh kejadian serupa terulang karena membahayakan," tegasnya lagi.

Sementara hingga saat ini pihak Bandara Ahmad Yani masih belum memberikan keterangan resmi. General Manager Angkasa Pura I Bandara Ahmad Yani, Hardi Ariyanto mengatakan, pihaknya sedang menggelar rapat terkait kejadian tersebut.

Laporan kontributor tvOne: Teguh Joko Sutrisno/Semarang

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya