Kapolda Evaluasi Penyekatan Mudik Bikin Antrean Panjang di Tol Japek

Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri saat meninjau posko penyekatan tol Cikampek
Sumber :
  • tvOne/Agung Prasetio

VIVA – Kapolda Jawa Barat Irjen Polisi Ahmad Dofiri akan mengevaluasi sistem atau cara bertindak (CB) aparat Kepolisian di lapangan, dalam operasi penyekatan menyusul peniadaan mudik lebaran tahun 2021 selama periode 6-17 Mei 2021.

Strategi Kombes Latif dan Anak Buah Buat Lancar Arus Mudik Natal dan Tahun Baru

Seperti diketahui, petugas melakukan penyekatan larangan mudik di ruas Tol Jakarta-Cikampek pada hari pertama larangan mudik, Kamis, 6 Mei 2021. Satu persatu kendaraan pribadi yang melintas ke arah Cikampek diperiksa petugas dan diminta menunjukan surat keterangan dinas.

Namun demikian, penyekatan kendaraan di ruas tol Cikampek ini berdampak pada antrean panjang kendaraan. Berdasarkan pantauan, antrean kendaraan yang menanti pemeriksaan mengular sepanjang 10 kilometer dari KM 45 hingga KM 35. 

Mudik di Desa Penari

"Penyekatan ini cukup efektif, cuma karena ini hari pertama perlu eveluasi cb-cb-nya (cara bertindak) saja. Karena baru pertama hari ini dilakukan, kita antisipasi pemanfaatan jalur-jalur yang ada supaya lebih efisien sehingga tidak terlalu panjang mereka yang mengantre diperiksa," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri saat meninjau Posko Penyekatan Mudik di Km 46 Tol Jakarta-Cikampek, Kamis 6 Mei 2021.

Kapolda memastikan akan terus mengevaluasi cara bertindak petugas dalam operasi penyekatan mudik di 158 titik di wilayah Jawa Barat. Termasuk mengevaluasi dampak dari penyekatan yang membuat antrean kendaraan di ruas tol. 

Polisi Solo Aktifkan Satgas Jogo Tonggo Pantau Pemudik

"Kita terus evaluasi, kita batas toleransi berapa kilometer panjang kebelakang misalnya, itu yang menjadi pokok perhatian kita. Cb-cb (cara bertindak) ini akan terus kita evaluasi. Intinya adalah ini memang ketat kita lakukan 1x24 jam, cuma tadi ada dampak misalnya ekor kebelakangnya berapa itu yang coba kita cari jalan keluarnya, apakah petugasnya ditambah atau gate tol-nya yang masuk itu nanti kita perkuatan," paparnya

Menurut Kapolda, secara umum penyekatan mudik lebaran pada hari pertama ini berjalan efektif. Jumlah kendaraan yang melintas ruas tol Jakarta-Cikampek juga tidak terlalu signifikan. "Kalau dari penyekatan-penykatan ini memang hampir seperempatnya kita putarbalikan, kecuali truk, kendaraan box yang memang bukan kendaraan penumpang," ujar mantan Kapolda DIY itu.

Di Karawang sendiri, ada 15 titik pos penyekatan untuk mengantisipasi pemudik. Kelimabelas titik itu berada di jalur tol, jalur arteri dan jalur alternatif. Kapolda memastikan anggotanya akan disiagakan selama 24 jam guna mengantisipasi pemudik nakal yang memanfaatkan kelengahan petugas di jam-jam tertentu.

"Kita evaluasi dari tahun kemarin, kalau tahun kemarin kan 2 shift, 1x12 jam, kalau sekarang kita bagi 3 shift, jadi per 8 jam, itu juga kita lihat endurance petugas juga ya, mudah-mudahan dengan pengelolaan seperti itu akan lebih bagus," ujarnya.

Laporan: Agung Prasetio/tvOne Karawang

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya