Tes Pegawai KPK, Ditanya Bersedia Jadi Istri Kedua atau Tidak?

Seorang petugas sedang membersihkan logo Gedung KPK di Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Sejumlah pertanyaan janggal dikabarkan sempat muncul dalam Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) para pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam rangka alih status menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Salah satu pertanyaan mengejutkan yang muncul dalam TWK yakni berkaitan dengan perempuan.

Bahkan, ungkap seorang pegawai KPK muncul pertanyaan yang tidak etis terhadap seorang pegawai perempuan di lembaga antirasuah. Perempuan tersebut ditanyakan soal siap atau tidak menjadi istri kedua hingga kenapa belum menikah.

"Ia yang memang belum menikah menerima pertanyaan dari pewawancara: 'Kenapa belum menikah mbak di usia segini?' 'Apakah masih punya hasrat?' 'Bersedia menjadi istri kedua atau tidak?' Sudah pernah punya pacar? Berapa kali? 'Kalau pacaran ngapain aja'," kata pejabat KPK tersebut, yang tidak ingin disebutkan namanya, saat berbincang dengan awak media, Jumat, 7 Mei 2021.

Menurut dia, pertanyaan tersebut sangat di luar konteks wawasan kebangsaan. Bahkan dianggap menyinggung martabat seorang perempuan. Apalagi pegawai perempuan tersebut merupakan orang berpendidikan yang sudah bertahun-tahun menjadi bagian dari KPK.

Informasi yang diterimanya juga senada dengan mantan Juru Bicara KPK, Febri Diansyah. Febri diduga telah menerima informasi yang sama.

Melalui cuitan di akun Twitter miliknya, Febri membeberkan pertanyaan yang menyinggung perempuan dalam tes wawasan kebangsaan.

"Apakah pertanyaan ini pantas & tepat diajukan pada Pegawai KPK untuk mengukur wawasan kebangsaan? 1. Kenapa belum menikah?, 2. Apakah masih punya hasrat?, 3. Bersedia ndak jadi istri kedua? 4. Kalo pacaran ngapain aja?” kata Febri melalui akun twitter miliknya, Kamis, 6 Mei 2021.

Febri meminta agar soal-soal dan kertas kerja tes wawasan kebangsaan dibuka ke publik. Hal itu demi menjaga transparansi. Ia mengaku tak habis pikir jika benar muncul pertanyaan yang menyinggung harkat dan martabat seorang perempuan. 

"Kalaulah benar pertanyaan itu diajukan pewawancara pada pegawai KPK saat tes wawasan kebangsaan, sungguh saya kehabisan kata-kata & bingung, apa sebenarnya yang dituju dan apa makna wawasan kebangsaan. Semoga ada penjelasan yang lengkap dari KPK, BKN atau Kemenpan tentang hal ini," kata Febri.

Sebelumnya, Ketua KPK Firli Bahuri menyatakan bahwa ada 75 pegawai KPK yang tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dalam rangka alih status menjadi ASN. Salah satu yang dikabarkan tidak lolos dalam tes itu yakni penyidik senior Novel Baswedan dan Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo Harahap.

Kendati demikian, Firli memastikan bahwa tidak ada pegawai KPK yang dipecat. Dijelaskan Firli, pihaknya akan berkoordinasi lebih dulu dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) soal 75 pegawai yang tidak lolos TWK.

Kondisi Mayat Perempuan Dalam Koper di Cikarang Bekasi: Kepala Remuk Bibir Pecah
Ilustrasi-mayat mengapung

Jasad Wanita Open BO yang Dibunuh Hanyut Dibuang di Kali Bekasi Hingga ke Pulau Pari

Usai menghabisi nyawa wanita yang 'open BO' berinisial R (35), di kostannya, pelaku Nico Yandi Putra membuang jasad korban ke sebuah kali di kawasan Teluk Pucung, Bekasi.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024