Muhammadiyah Minta PBB Hentikan Kekerasan Israel Terhadap Palestina

Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir
Sumber :
  • VIVA/Cahyo Edi

VIVA – Bentrokan berdarah terjadi di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, Jumat 7 Mei 2021 waktu setempat. Bentrokan ini terjadi antara polisi Israel dengan warga Palestina.

Tembakan peluru karet dari polisi Israel ke warga Palestina ini membuat bentrokan semakin parah. Tembakan ini pun dibalas dengan lemparan batu oleh warga Palestina. Akibat bentrokan ini 205 warga Palestina mengalami luka sementara di kubu polisi Israel ada 17 orang yang luka.

Menanggapi tragedi kekerasan yang dilakukan oleh Israel, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan kecaman dan keprihatinan yang sangat mendalam. Terlebih bentrokan berdarah ini terjadi di akhir bulan Ramadhan saat warga muslim Palestina menunaikan puasa dan ibadah.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, meminta langkah tegas dari PBB dan dunia internasional atas tragedi berdarah ini. Haedar menegaskan segala bentuk kekerasan dan pengusiran terhadap warga Palestina harus dihentikan.

“Karena itu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan semua negara di dunia internasional yang cinta kemerdekaan abadi hendaknya bertindak tegas terhadap segala bentuk kesewenang-wenangan Israel, serta tidak boleh melindunginya. Hentikan segala bentuk kekerasan, kekejaman, dan tindakan pengusiran terhadap bangsa Palestina,” kata Haedar dalam keterangan tertulisnya, Senin 10 Mei 2021.

Haedar mengatakan Indonesia sebagai negara yang merdeka serta menjunjung tinggi perdamaian dan ketertiban dunia diharapkan konsisten dalam membela Palestina, dan mengutuk segala bentuk kesewenang-wenangan yang dilakukan Israel atau negara manapun terhadap rakyat Palestina.

“Kami Muhammadiyah dan rakyat Indonesia senantiasa terus membela dan mendukung perjuangan rakyat Palestina demi tegaknya kedaulatan negara Palestina yang bebas dari segala bentuk kesewenang-wenangan Israel,” kata Haedar.

Haedar menjabarkan di era dunia modern semestinya tidak ada lagi pihak yang bertindak sewenang-wenang terhadap pihak lain atas nama apapun, apalagi terhadap bangsa dan negara yang sah yaitu Palestina.

Haedar menuturkan bahwa praktik penjajahan dan penindasan sudah harus dikubur dalam-dalam di era dunia modern yang menjunjung tinggi kemerdekaan, kebebasan, dan hak dasar manusia untuk hidup di bumi ciptaan Tuhan.

“Dunia modern semestinya menciptakan kemerdekaan dan perdamaian abadi untuk semua bangsa di muka bumi demi terciptanya peradaban umat manusia yang hidup bersama secara bermartabat dan berdaulat,” tutur Haedar.

Penjahat Perang, Netanyahu Bakal Diringkus Dewan Keamanan Israel
VIVA Militer: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu

Hamas Terbitkan Video Baru, Isinya soal Sandera Israel Salahkan Netanyahu

Kelompok Hamas Palestina menerbitkan video seorang sandera Israel yang menyalahkan pemerintahan PM Benjamin Netanyahu dan meminta untuk dibebaskan.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024