NU-Muhammadiyah Kemungkinan Idul Fitri Bareng pada 13 Mei

Ilustrasi salat Idul Fitri
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA - Lembaga Falakiyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur akan melaksanakan rukyatul hilal untuk menentukan 1 Syawal 1442 Hijriah pada Selasa sore, 11 Mei 2021. Berdasarkan hitungan Ilmu Falak, hilal sangat mungkin tidak akan terpantau karena ketinggiannya minus empat derajat di bawah ufuk.

Gus Yahya Berkelakar soal Jabatan Menteri di Kabinet Selanjutnya: Jangan-jangan NU Semua

Lembaga Falakiyah NU Jatim merupakan bagian dari pelaksanaan rukyatul hilal yang akan dilaksanakan lembaga tersebut di NU pusat.

"Rukyatul hilal kita laksanakan besok tanggal 29 Ramadhan, karena memang rukyat itu tanggal 29. Kita melaksanakan di 27 titik [di Jawa Timur]," kata Ketua PW Lembaga Falakiyah NU Jatim, Shofiyullah, alias Gus Shofi, kepada VIVA, Senin, 10 Mei 2021.

8.725 Pemudik Langgar Ganjil Genap Selama Mudik Lebaran 2024, Dikenai Sanksi Tilang

Ia menjelaskan dari sudut pandang Ilmu Falak, anak bulan atau hilal sangat mungkin tidak bisa dilihat saat dipantau Selasa besok. Alasannya, ijtimak terjadi pada Rabu dini hari, 12 Mei 2021, sekitar pukul 02.00 WIB.

"Sementara syarat lahirnya hilal kalau sudah terjadi ijtimak. Jadi, kalau ijtimaknya belum terjadi enggak mungkin lahir hilal," ujarnya.

Petugas Kebersihan di Tangerang Angkut 3 Ribu Ton Sampah per Hari Selama Idul Fitri

Baca juga: Muhammadiyah Tetapkan Hari Raya Idul Fitri 13 Mei 2021

Di sisi lain, lanjut Gus Shofi, saat pemantauan hilal dilakukan, posisi hilal ialah minus empat derajat di bawa ufuk. Sementara syarat terlihatnya hilal di Indonesia minimal dua derajat di atas ufuk.

Kalau minus itu menunjukkan bahwa hilal sudah terbenam lebih dulu sebelum waktu paling bagus pemantauan dilakukan yakni saat terbenamnya matahari.

"Minus itu maksudnya berarti menunjukkan bulan itu saat Maghrib, yang itu saat yang paling bagus untuk melihat hilal, hilal itu sudah terbenam lebih dulu. Jadi kalau sudah terbenam, kita mau melihat apa. Kan, tidak mungkin," kata Gus Shofi.

Kendati begitu, rukyatul hilal tetap dilaksanakan karena ketidakterlihatan hilal menjadi dasar untuk menentukan Ramadhan digenapkan (istikmal) menjadi 30 hari. Artinya, Ramadhan tahun ini dilaksanakan 30 hari yaitu berakhir pada Rabu, 12 Mei 2021.

"Karena kalender Hijriah itu maksimal 30 hari. Nabi sudah memberikan pedoman bahwa kalender Hijriah itu kalau enggak 29, ya 30 [hari]," kata Gus Shofi.

Karena 30 hari, maka secara otomatis keesokan harinya adalah tanggal 1 Syawal 1442 Hijriah. Untuk konteks Ramadhan tahun ini yang berakhir pada Rabu, maka pada keesokan harinya, Kamis, 13 Mei 2021, masuk tanggal 1 Syawal 1442 Hijriah alias Lebaran.

"Kamisnya itu adalah tanggal 1 Syawal," ujar Gus Shofi.

Dengan begitu, sama dengan tahun lalu, Hari Raya Idul Fitri bagi warga NU kemungkinan besar akan berbarengan dengan warga Muhammadiyah, yang sudah menetapkan 1 Syawal 1442 Hijriah jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021, dengan metode Hisab. Pemerintah sendiri masih akan melaksanakan sidang isbat untuk menentukan 1 Syawal pada Selasa besok setelah rukyatul hilal secara nasional selesai.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya