Ganjar Ultimatum Pemudik: Kami Tidak sedang Mengejar Penjahat

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo cecar petugas Bandara Ahmad Yani Semarang.
Sumber :
  • VIVA/Teguh Joko Sutrisno

VIVA – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta petugas gabungan mengantisipasi jebolnya penyekatan pemudik di Jateng sebagai upaya mencegah meluasnya penyebaran COVID-19.

Baru 79 Persen Pemudik yang Kembali Menyebrang dari Sumatera ke Jawa

"Kalau masuk Jateng, kita tidak hanya memiliki 14 titik penyekatan perbatasan antarprovinsi, tapi ada juga 17 titik antarkabupaten/kota. Saya harap diketatkan sehingga harapannya bisa menyaring mereka (pemudik, red.)," katanya saat mengecek posko penyekatan pemudik di Kabupaten Semarang dan Salatiga, Selasa, 11 Mei 2021.

Ia mengatakan pintu-pintu penyekatan pemudik di perbatasan Jateng maupun di kabupaten/kota harus lebih ketat. Dia menegaskan bahwa aparat telah membentuk sistem berlapis untuk menangani kemungkinan jebolnya penyekatan pemudik.

Jumlah Pemudik Lebaran 2024 Capai 193,6 juta, Airlangga: Ada Andil Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

"Sudah kami perhitungkan, itu pasti suatu saat akan jebol. Pasti ada yang nekat menerobos, dan ternyata terjadi. Kasus di Jabodetabek itu polanya agak terasa: mereka menunggu pemudik lain, rombongan dan setelah terkumpul banyak mereka menerobos barikade. Kalau sudah seperti itu, pasti tidak mudah menangani dan akhirnya jebol," ujarnya.

Kalau pemudik masih bisa lolos di pintu penyekatan, menurut Ganjar, antisipasi selanjutnya penerapan Program Jogo Tonggo yang diharapkan bisa berjalan di lapangan dan memastikan para pemudik sehat serta aman.

Wisatawan di Kota Semarang Capai 350 Ribu Orang Saat Libur Lebaran, Kota Lama Terbanyak Dikunjungi

"Pengalaman di Banyumas, mereka dilaporkan dan dikarantina, maka saya minta pada semua masyarakat Jateng yang berhasil menerobos untuk melapor. Bukan apa-apa, kami tidak sedang mengejar penjahat, tapi ini demi memastikan anda semua sehat," tegasnya.

Saat ini, aparat dan pemerintah sedang melacak pergerakannya seperti apa untuk menyaring dan memastikan semua masyarakat sehat. Ganjar berterima kasih kepada warga yang tidak mudik yang berarti menjaga kesehatan pribadi sekaligus keluarga dan masyarakat. “Dan itu sikap patriotis," katanya. (ant)

Puncak arus balik mudik di Terminal Kalideres, Jakarta Barat.

Biaya Hidup di Jakarta Makin Mahal, Pengamat: Pemudik Tidak Lagi Bawa Keluarga

Biaya hidup tinggi menjadi faktor menurunnya jumlah pendatang baru atau warga yang merantau ke Jakarta, setelah Lebaran tahun ini.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024