Jawa Barat Sebar 15.000 Rapid Test Antigen untuk Destinasi Wisata

Rapid Test Antigen (ilustrasi)
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Destinasi wisata diperkirakan akan dikunjungi masyarakat seiring kebijakan pelarangan mudik. Pemerintah kabupaten/kota maupun provinsi Jawa Barat memastikan akan ada pengawasan dan pengendalian terhadap destinasi wisata selama Lebaran

Tuding Pj Gubernur Jawa Barat Tidak Netral saat Pemilu 2024, Hakim MK: Tak Ada Saksinya

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan, aparatnya akan melakukan rapid test antigen secara acak di destinasi wisata yang berpotensi mendatangkan banyak wisatawan.

Pemeriksaan secara cepat dengan antigen yang dilakukan pada 8-9 Mei dan 15-16 Mei itu untuk mencegah penularan dan mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 saat libur Lebaran, terutama di destinasi wisata yang diprediksi menjadi tujuan utama masyarakat seiring larangan mudik. 

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

"Apabila ada pergerakan menuju objek wisata, kita lakukan antisipasi. Ada 15 ribu Antigen yang akan kita sebar ke tempat-tempat wisata," kata Dedi dalam keterangan persnya, Selasa, 11 Mei 2021.

Sesuai arahan Kepala Polri, destinasi wisata yang berada di daerah berstatus zona merah atau risiko tinggi akan ditutup. Di samping itu, antisipasi perlu disiapkan manakala ada pergerakan masyarakat menuju destinasi wisata setelah masa pelarangan mudik berakhir. 

Warga Dikejutkan Penemuan Mayat Bayi Laki-laki di Kali Cikeas

"Setelah lebaran kan ada pergerakan. Kalau sekarang larangan untuk mudik, tapi kami antisipasi. Disparbud Jabar dan Kabupaten/Kota sudah menyiapkan antisipasi, yaitu 3T, testing, tracing, treatment. Salah satunya testing melalui tes secara acak apabila ada pengunjung ke destinasi wisata," kata Dedi. 

Selain melaksanakan tes secara acak, Dinas Pariwisata kabupaten/kota di Jawa Barat akan memonitor pembatasan jumlah pengunjung, pembatasan jam operasional, serta penerapan protokol kesehatan di hotel, pusat perbelanjaan, rumah makan, dan destinasi wisata.

"Kami bekerja sama dengan Jabar Digital Service terkait pendataan. Nanti setiap tempat wisata kami akan pasang secara digital perhitungan kapasitas. Misalnya kapasitasnya 500. Nanti ada pemberitahuan, [misalnya] di sini kapasitas sudah penuh, Anda tidak bisa datang ke tempat wisata itu," katanya.

Dedi berharap antisipasi yang sudah disusun secara komprehensif oleh pemerintah dapat mencegah terjadinya penyebaran COVID-19 saat Lebaran nanti, terutama di destinasi wisata.

Pemerintah selalu mengingatkan agar masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan jauhi kerumunan serta mencuci tangan pakai sabun.

#ingatpesanibu
#satgascovid19
#pakaimasker
#cucitanganpakaisabun
#jagajarak

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya