Jelang Lebaran, Kota Malang Dapat Kiriman 100 Ribu Vaksin AstraZeneca

Ilustrasi - Vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Kota Malang kembali mendapat kiriman vaksin dari Kementerian Kesehatan RI. Kini, jelang lebaran 2021 Dinas Kesehatan Kota Malang mendapat 100 ribu vaksin AstraZeneca yang diperuntukan bagi para lansia di wilayah ini. 

Detik-detik Lansia Tewas Tertimpa Atap Ambruk saat Tidur Pulas

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif membenarkan bahwa mereka tidak lagi mendapat kiriman vaksin Sinovac melainkan vaksin AstraZeneca. Vaksin dikirim untuk melanjutkan program vaksinasi tahap dua di Kota Malang. Kelanjutan vaksinasi tahap dua kemungkinan akan dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri 2021. 

"Untuk saat ini kita simpan terlebih dahulu. Nanti dirapatkan dulu ya, kemudian didistribusikan ke sasarannya," kata Husnul, Selasa, 11 Mei 2021. 

Wanita Lansia di Jaksel Ngaku Diperkosa Handphone, Diduga Halusinasi

Sejauh ini, sudah sekitar 124 ribu jiwa warga Kota Malang yang disuntik vaksin Sinovac pada tahap pertama dan sebagian tahap kedua. Vaksinasi tahap pertama dan tahap dua menyasar tenaga medis, warga lansia, guru, dan pelayan publik. 

Vaksinasi tahap dua belum rampung untuk para lansia akan dilanjutkan dengan vaksin AstraZeneca yang baru saja mereka terima pada Jumat, 7 Mei 2021 lalu. 

Dokter Ungkap Penyebab Tulang Jadi Keropos, Salah Satunya Jarang Aktivitas Fisik

"Kita mendapat 100 ribu dosis vaksin AstraZeneca. Itu sebenarnya sama dengan Sinovac, hanya saja beda prosedur. Kita upayakan segera dilakukan vaksinasi," ujar Husnul.

Husnul mengungkapkan, untuk kategori lansia di tahap dua. Jumlah penerima yang dikirim ke Kemenkes RI sebanyak 75 ribu warga lansia Kota Malang. Tetapi, baru 10 ribu lansia yang divaksin. Setelah mendapat kiriman vaksin AstraZeneca mereka akan kembali melanjutkan program vaksiansi untuk para lansia. 

"Kemarin sekitar 75 ribu yang dikirimkan datanya tetapi yang sudah disuntik baru 10 ribu lansia. Kemudian dari total 124 ribu vaksin yang diterima (tahap satu dan dua awal) sebanyak 35 dosis rusak," ujar Husnul.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya