Ketua Umum MUI: Mungkin Bangsa Palestina Perlu Introspeksi

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Miftachul Akhyar
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Miftachul Akhyar mengajak rakyat Palestina untuk introspeksi diri terkait kembalinya penyerangan yang dilakukan Zionis Israel di Masjid Al-Aqsa dan Gaza di tengah Ramadhan.

Israel Gempur RS Al-Shifa Gaza, 200 Warga Palestina Tewas

Hal ini dia sampaikan saat memberikan sambutan di acara Muhasabah Penghujung Ramadhan Darurat Al-Aqsa, Selamatkan Gaza dan Rebut Kembali Palestina yang digelar secara virtual, Rabu,12 Mei 2021.

"Mungkin bangsa Palestina perlu juga introspeksi kenapa ini terjadi dan umat Islam dunia bagaimana tanggung jawabnya," kata dia di acara tersebut.

Mantan Komandan IDF Sebut Netanyahu Bikin Israel Semakin Terpuruk

Mulanya, Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2018-2020 ini menjelaskan bahwa pada dasarnya puasa ramadhan memberikan kekuatan umat Islam untuk menghadapi segala musuhnya.

Baca juga: 35 Warga Palestina Jadi Korban Militer Israel, Ada 10 Anak-anak

Biadab! Israel Eksekusi Anak Palestina Beramai-ramai dari Usia 4-16 Tahun

Inilah yang dimiliki bangsa Palestina sejak dulu kala. Menuruntya, sejak dulu Palestina mampu berdiri kokoh di tanahnya sendiri, namun saat ini harus terbalik sehingga seperti hidup di negara lain dan bukan tanah airnya.

"Kekuatan maknawiyah. Memang jadi pertanyaan besar kenapa bangsa Palestina yang dulu jadi tuan rumah yang begitu perkasa tiba-tiba terbalik sekarang," tuturnya.

Untuk itu, Miftachul menerangkan pada dasarnya Ramadhan dan ibadah puasa yang bisa menjawab permasalahan ini. Sebab, puasa sesuai hadis nabi memberikan kekuatan dan kemenangan umat Islam.

"Puasa adalah praktik jihadun nafs, memerangi hawa nafsu. Kalaulah jihadu ala nafs ini sukses akan melahirkan sebuah kekuatan sebuah peradaban akhlak yang tidak akan mudah dilumpuhkan siapapun," tuturnya.

Selain itu, Miftachul juga menerangkan, kekuatan persatuan Islam ini sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah di Palestina. Namun, di negara tersebut juga ada dua kelompok yang terus bertikai.

"Ukhuwah Islamiyah ini sebuah kekuatan kami mohon juga di Palestina ada dua kelompok yang sampai saat ini terus bertikai tidak pernah akur mohon ini agar bisa mendapatkan sebuah persatuan," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya