Presidium PPI: Idul Fitri Momentum Meredakan Ketegangan Sosial

Ilustrasi salat Idul Fitri di berbagai Kota Indonesia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Feny Selly

VIVA – Umat Muslim hari ini merayakan hari raya Idul Fitri 1442, Kamis 13 Mei 2021. Presidium Pimpinan Nasional Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Ian Zulfikar mengatakan, bangsa Indonesia patut bersyukur atas lancarnya kegiatan keagamaan dan sosial yang terkait dengan bulan Ramadhan

Jangan Asal Pilih, 5 Tips Ini Harus Diperhatikan Muslimah Saat Memilih Kosmetik Halal

Menurut Ian, lancarnya kegiatan Ramadhan merupakan tanda bahwa toleransi dan rasa saling menghormati di tengah-tengah kehidupan masyarakat yang majemuk masih ada di Indonesia. Hal itu, menurutnya adalah salah satu modal sosial yang penting bagi kerukunan, persaudaraan dan persatuan nasional. 

"Kelancaran berbagai kegiatan di bulan Ramadhan dalam suasana yang aman dan tertib adalah tanda makin menyatunya kesadaran keagamaan dan kesadaran kebangsaan. Inilah yang harus terus dirawat dan diperkuat terus untuk masa-masa yang akan datang," kata Ian, dalam keterangannya kepada VIVA, Kamis 13 Mei 2021.

Pilkada Serentak 2024 Diusulkan Ditunda, Ini Sejumlah Pertimbangannya

Ian menambahkan, kemenangan Idul Fitri yang ditandai saling memaafkan perlu diterjemahkan lebih lanjut untuk makin meredakan ketegangan dan pembelahan sosial dan politik yang masih terasa usai Pilpres 2019. Sudah saatnya semua kembali bersatu-padu untuk bekerja mengatasi keadaan sulit akibat pandemi dan masalah-masalah lama yang belum teratasi dengan baik. 

"Suasana Idul Fitri tahun ini harus dijadikan momentum untuk membuka lembaran baru relasi sosial dan politik bagi seluruh elemen bangsa yang penuh dengan suasana ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah insaniyah," kata Ian.

Jelang Hari Raya Idul Fitri, Persediaan BBM di Bali Masih Aman

Menurut Ian, hanya bangsa yang bersatu dan bekerja keras bersama yang mempunyai masa depan cemerlang. Bangsa yang berseteru dan berkonflik akan kehabisan energi untuk bisa bergerak maju dan berjaya.

"Meminta kepada para pemimpin bangsa, pemimpin politik, pemimpin agama, pemimpin sosial dan budaya untuk secara sungguh-sungguh tampil sebagai teladan bagi usaha-usaha memajukan persatuan dan persaudaraan. Ucapan, sikap dan tindakan para pemimpin diharapkan berjalan pada koridor persatuan dan menghindari perpecahan," kata Ian

Pemerintah, lanjut Ian, harus menunjukkan kesungguhan mencintai dan melayani kepentingan rakyat. Sementara rakyat menunjukkan hormat dan patuh kepada aturan dan norma yang berlaku.

"Sikap kritis dilakukan dengan cara yang tertib dan damai, sedangkan pemerintah juga berlapang dada dan terbuka terhadap kritik dan masukan publik. Demikian pandangan ini kami sampaikan. Semata-mata untuk Indonesia kita yang lebih baik," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya