Usai Lebaran, Angka Kasus COVID-19 di Kota Semarang Turun

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.
Sumber :
  • Teguh Joko Sutrisno/ tvOne.

VIVA - Hingga hari ketiga setelah Hari Raya Idul Fitri 1422 Hijriah, angka kasus COVID-19 di Kota Semarang tercatat  tidak ada lonjakan berarti. Justru sebaliknya, angka kasus COVID-19 mengalami penurunan sejak tanggal 11 Mei 2021 hingga 16 Mei 2021, dari semula berjumlah 413 menjadi 340.

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

Hal itu bisa terpantau di website resmi siagacorona.semarangkota.go.id. Catatan tetsebut juga berbanding terbalik dengan yang terjadi saat perayaan Lebaran tahun lalu.

Saat itu, Pemerintah Kota Semarang bahkan sampai menetapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) tahap 3 untuk mengendalikan angka COVID-19 yang terus meningkat sejak jelang Lebaran.

KPK Cecar Fadel Muhammad soal Dugaan Kasus Korupsi APD di Kemenkes RI

Walikota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan penurunan kasus itu terjadi karena upaya pencegahan yang dilakukan. Di antaranya, penyekatan pemudik pada setiap pintu masuk kota juga pencegahan kerumunan. Selain itu, disiplin warga dalam menerapkan protokol kesehatan menjadi kunci terpenting.

"Juga penanganan terhadap kesembuhan pasien COVID-19 baik di rumah sakit maupun tempat karantina juga menjadi peran penting dalam penurunan jumlah kasus yang ada," kata Hendrar Prihadi.

Cerita Anne Avantie Bangkrut, Temukan Kebahagiaan di Tempat Tak Terduga

Baca juga: Update COVID-19 Nasional 16 Mei 2021: Sembuh 1.600.857 Orang

Namun begitu untuk kasus harian, lanjutnya, grafik jumlah orang terkonfirmasi positif masih belum turun konstan alias masih fluktuatif. Saat ini, klaster penyebaran COVID-19 di Kota Semarang terjadi di lingkup keluarga. Sehingga diharapkan, masyarakat dapat terus mendukung dengan tertib menjalankan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas.

"Saya sudah menyampaikan kemarin, bahwa berdasarkan data kasus COVID-19 yang terjadi di Kota Semarang, klaster keluarga saat ini mendominasi, artinya dari satu anggota terpapar, kemudian menular ke anggota keluarga lainnya. Ini yang harus menjadi perhatian," kata Hendrar.

Laporan: Teguh Joko Sutrisno/ tvOne

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya