Selama Larangan Mudik, Penumpang KA di Semarang Turun 91 Persen

Stasiun kereta Semarang Tawang, Jateng.
Sumber :
  • tvOne/ Teguh Joko Sutrisno (Semarang)

VIVA – PT KAI Daop 4 Semarang mencatat ada 4.152 penumpang rute jarak jauh selama larangan mudik Lebaran, dari tanggal 6-17 Mei 2021. Itu artinya, dalam satu hari rata-rata 345 orang penumpang yang dilayani di stasiun-stasiun wilayah Daop 4 Semarang.

Sopir Taksi Online yang Todong Penumpang Wanita dan Minta Rp 100 Juta Ditangkap saat Tidur Pulas

Manager Humas PT KAI Daop 4 Semarang Krisbiyantoro menjelaskan, angka tersebut menunjukkan ada penurunan tajam hingga 91 persen dibanding jumlah pelanggan KA jarak jauh pada masa pengetatan pra mudik periode 22 April hingga 5 Mei 2021. 

Saat itu, rata-rata penumpangnya tercatat 3.311 pelanggan KA jarak jauh per hari dari stasiun-stasiun yang berada di wilayah Daop 4 Semarang. Selama masa peniadaan mudik, hanya ada tiga KA jarak jauh yang dioperasikan melintas di Daop 4 Semarang yaitu KA Argo Bromo Anggrek, Maharani dan Tegal Ekspres.

Pelaku Ditangkap, Begini Modus Sopir Taksi Online Todong Penumpang Rp 100 Juta

"Untuk wilayah Daop 4 Semarang ada delapan stasiun yang melayani naik dan turun penumpang kereta api selama masa peniadaan mudik yaitu Stasiun Semarang Tawang, Semarang Poncol, Tegal, Pekalongan, Cepu, Ngrombo, Randublatung dan Kradenan," ujarnya. 

Dia menambahkan, "Dan mereka yang menggunakan KA jarak jauh bukan untuk kepentingan mudik, tapi penumpang yang dikecualikan seperti ketentuan Satgas Penanganan COVID-19."

Sopir Taksi Online yang Todong Penumpang Wanita Minta Rp100 Juta Ditangkap

Orang-orang yang dikecualikan, lanjutnya, seperti yang memiliki kepentingan untuk bekerja, perjalanan dinas, mengunjungi keluarga sakit, kunjungan duka dikarenakan anggota keluarga meninggal, perjalanan ibu hamil, dan kepentingan nonmudik lainnya.

"Selama masa peniadaan mudik ada 219 calon penumpang yang ditolak berangkat karena berkas-berkas persyaratannya tidak sesuai ketika dilakukan verifikasi. Dari jumlah yang ditolak tersebut hampir rata-rata tidak melengkapi dengan surat izin perjalanan yang sesuai," ujarnya.

Laporan Teguh Joko Sutrisno (tvOne/ Semarang, Jateng)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya