Satgas COVID-19: Efek Mudik Lebaran Baru Terlihat 2-3 Minggu Lagi

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito
Sumber :
  • Satgas COVID-19

VIVA – Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengingatkan bahwa efek perkembangan kasus COVID-19 dari libur panjang Idul Fitri 1442 Hijriah baru akan tampak dua atau tiga minggu kedepan, setelah periode libur tersebut.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

"Perlu diingat bahwa perkembangan yang terjadi pada minggu lalu belum dapat menunjukkan efek dari libur Idul Fitri dan mudik," kata Wiku dalam konferensi pers melalui virtual, Selasa, 18 Mei 2021.

"Artinya, kita baru dapat melihat efek dari libur Idul Fitri dan periode mudik pada dua tiga minggu yang akan datang," imbuhnya.

8.725 Pemudik Langgar Ganjil Genap Selama Mudik Lebaran 2024, Dikenai Sanksi Tilang

Satgas mengimbau masyarakat diimbau tidak terlena dengan data penurunan kasus positif COVID-19 maupun jumlah korban meninggal dunia di minggu lalu. Masyarakat diminta terus mematuhi protokol kesehatan.

"Kepada anggota masyarakat yang baru saja kembali dari bepergian, mohon sekali lagi untuk melakukan karantina mandiri 5x24 jam, sebagai bentuk tanggungjawab terhadap orang-orang di sekitar kita," ujar Wiku.

Petugas Kebersihan di Tangerang Angkut 3 Ribu Ton Sampah per Hari Selama Idul Fitri

Kewajiban karantina mandiri 5x24 jam juga berlaku kepada kantor-kantor yang pegawainya baru selesai melakukan perjalanan antar kota selama periode libur Idul Fitri sebelum kembali ke kantor. 

"Mohon kepada seluruh posko desa kelurahan untuk memantau anggota masyarakatnya masing-masing yang baru kembali dari bepergian untuk benar-benar melakukan karantina mandiri," tegasnya.

Seperti diketahui, berdasarkan data perkembangan kasus harian Satgas COVID-19 per 17 Mei 2021, terdapat penambahan kasus positif sebanyak 4.295 kasus. Sedangkan kasus aktif sebanyak 89.129 kasus (5,1 persen).

Sementara kasus sembuh secara kumulatif 1.606.611 kasus (92,1 persen) dan pasien meninggal dunia 48.305 orang (2,76 persen). 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya