Pemkab Pandeglang Pasrah Jika Pasien COVID-19 Melonjak

Simulasi Penanganan Pasien COVID-19. Foto ilustrasi.
Sumber :
  • VIVA/ Fajar Sodiq

VIVA - Pemkab Pandeglang tidak bisa berbuat banyak jika terjadi lonjakan kasus positif COVID-19 yang kemudian membuat ruang perawatan RSUD Banten sebagai rumah sakit rujukan pasien corona penuh.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Namun mereka akan berusaha semaksimal mungkin, untuk melakukan perawatan pasien corona di RSUD Berkah Pandeglang, meski kapasitasnya terbatas.

Bupati Pandeglang, Irna Narulita, menyesali terjadinya kerumunan di objek wisata, karena berpotensi terjadinya penularan virus corona. Tempat isolasi mandiri bagi pasien corona juga sudah disiapkan oleh pemerintah.

Cuan Banget, Inilah Kenapa Live Selling Disarankan Buat Para Penjual Online

"Udah enggak ada lagi jawaban, kami tangani semampu, sebisa kita. RS di Pandeglang ada untuk COVID dan isolasi COVID ada. Setidaknya antisipasi jikalau RSUD provinsi dalam kondisi yang memang penuh, kita ada tempat di sini. Itu mah pilihan akhir," kata Bupati Pandeglang, Irna Narulita, Kamis, 20 Mei 2021.

Irna mengatakan lonjakan kenaikan pasien positif corona klaster wisata bisa terlihat setelah 10 hari Idul Fitri. Meski terjadi kerumunan, dia berharap terjadi kenaikan kasus COVID-19 secara signifikan.

Riset: Kebiasaan Belanja Orang Indonesia, Bandingin Harga di Situs Online dan Toko Offline

Baca juga: Update COVID-19 Nasional 19 Mei: Pasien Sembuh Tambah 4.364 orang

Kini, Satgas COVID-19 sedang melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap warga Pandeglang, dikhawatirkan sudah ada yang terpapar virus tersebut.

"Bisa kita ketahui 7 sampai 10 hari setelah paska lebaran, pasti ada lonjakkan. Karena kemarin ada yang abai, ada yang lengah," ujarnya.

Karena terjadinya kerumunan, maka Gubernur Banten, Wahidin Halim, mengeluarkan instruksi gubernur (Ingub) yang memerintahkan seluruh destinasi wisata ditutup sejak 15-30 Mei 2021. Keputusan itu kemudian disambut demonstrasi oleh pedagang dan pengelola wisata di Pandeglang.

Irna mengatakan kalau wilayahnya zona kuning penyebaran virus corona, sehingga lokasi wisata tidak harus ditutup seluruhnya, melainkan hanya pelanggar prokes saja yang ditutup sebagai hukumannya.

"Apabila ada pengelola wisata, home stay dan sebagainya, tidak bisa mengendalikan para wisatawan kita tutup, supaya ada efek jera. Saya fleksibel, melihat kondisi di lapangan. Masyarakat saya juga butuh makan, para pedagang udah lama, dua tahun ini untuk mencari peruntungannya, down semuanya," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya