Jumat Malam, Bukittinggi Diguncang Empat Kali Gempa

Ilustrasi - Seismograf, alat pencatat getaran gempa.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Kota Bukittinggi, Sumatra Barat, Jumat malam 21 Mei 2021 digoyang gempabumi sebanyak empat kali dengan magnitudo beragam. Menurut Catatan Stasiun BMKG Geofisika Padang Panjang, Gempa pertama terjadi pada pukul 21.16 WIB dengan magnitudo 3,7 dengan kedalaman 3 kilometer.

Jayabaya Ramal Kemunculan Gempa Besar hingga Renggut Korban Jiwa, Begini Terjemahannya

Gempa susulan kedua terjadi selang lima menit kemudian dengan magnitudo 4.0. Lalu, Gempa susulan kembali terjadi pada pukul 21.21 WIB dengan magnitudo 3,2 dan yang terakhir pukul 21.22 WIN dengan magnitudo 3,4.

Menurut Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang Irwan Slamet, gempa yang terjadi ini merupakan gempa tektonik di Bukittinggi. 

Jokowi Resmikan 147 Bangunan yang Direhabilitasi Pasca Gempa di Sulawesi Barat

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa, gempabumi dengan parameter dengan magnitudo 4.0, episenternya terletak pada koordinat 0.21 Lintang Selatan dan 100.33 Bujur Timur  atau tepatnya berlokasi di darat pada 11 kilometer barat laut Bukittinggi, pada kedalaman 10 kilometer.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya kata Irwan,  gempabumi yang terjadi ini merupakan jenis gempabumi dangkal yang disebabkan oleh aktivitas Sesar Sumatera pada segmen Sianok.

Gencarkan Promosi, Langkah Sandiaga Pulihkan Pariwisata Gunung Ruang usai Erupsi

“Jenis gempabumi dangkal. Disebabkan oleh aktivitas Sesar Sumatera pada segmen Sianok,” kata Irwan Slamet, Jumat malam 21 Mei 2021.

Hingga saat ini kata Irwan, belum ada laporan tentang dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa, gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.

“Hingga pukul 22:09 WIB, belum adanya aktivitas gempabumi susulan. Kepada masyarakat, diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” kata Irwan Slamet.

Baca juga: Gempa di Blitar Terjadi Akibat Subduksi Lempeng Indo-Australia

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya