- Istimewa
VIVA – Aktifnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di media sosial membuat gerah PDIP Jawa Tengah. Kegiatannya yang kerap diunggah di medsos bahkan dituding ketua PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto sebagai ambisi Ganjar pada jabatan presiden 2024. Hal itu dinilai langkah yang tidak tegak lurus dengan perintah Ketua Umum PDIP Megawati.
Panasnya hubungan Ganjar dengan PDIP semakin kentara saat Ganjar tidak hadir pada sebuah acara memperingati HUT PDIP ke 48 di Kantor PDIP Jateng Panti Marhaen Semarang, Sabtu 22 Mei 2021. Ketua PDIP Jateng secara terang-terangan mengakui bahwa Ganjar memang tidak diundang.
"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, ojo keminter," kata Bambang.
Lalu kemana Ganjar saat acara itu berlangsung. Ternyata pria jangkung berambut putih tersebut malah bertemu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri di Jakarta. Entah apa yang dibicarakan pada pertemuan itu.
Tapi yang pasti dalam unggahan akun instagram pelukis Joko Susilo, Ganjar bertemu Megawati untuk menyerahkan lukisan hasil karya pelukis tersebut kepada Megawati pada hari Sabtu. Dalam unggahan tersebut, nampak Ganjar melakukan video vlog bersama Megawati.
"Pak Joko, lukisan sudah diterima ibu. Ibu seneng banget gambar anaknya ceria-ceria. Monggo bu ke Pak Joko, pesannya apa bu," kata Ganjar dalam video tersebut.
Megawati pun langsung menimpali. "Nggih. Pak Joko maturnuwun nggih. Sesuai seperti yang saya inginkan. Sekali lagi maturnuwun," kata Megawati.
Lukisan itu memang dititipkan Djoko kepada Ganjar. Ganjar pun berangkat ke Jakarta khusus untuk menyerahkan lukisan itu kepada Megawati. Ketika melihat lukisan, putri Bung Karno itu langsung tersenyum semringah.
Terkait apakah ada pembicaraan lebih serius antara Ganjar dengan Megawati setelah penyerahan lukisan tersebut, hingga kini belum diketahui.
Teguh Sutrisno / Jawa Tengah
Belum Tentukan Jadi Oposisi atau Gabung Pemerintah, Hanura Lihat Dinamika Politik
Ketua Umum Partai Hanura menyatakan partainya belum menentukan sikap politik untuk menjadi oposisi atau bergabung dengan koalisi pemerintah usai putusan MK.
