Seniman Asal Yogya Ditemukan Tewas Mengapung di Bengawan Solo

Ilustrasi depan ruang Autopsi RSUD dr Moewardi Solo.
Sumber :
  • VIVA/ Fajar Sodik.

VIVA - Mayat yang ditemukan mengapung di aliran Sungai Bengawan Solo, Sragen, berhasil diidentifikasi. Jasad pria itu diketahui bernama Yulius Panon Pratomo yang merupakan seorang seniman asal Yogyakarta yang hilang di Solo sejak Minggu, 23 Mei 2021, lalu.

Viral Wanita Ini Bawa Mayat Pamannya Buat Pinjam Uang ke Bank

Kini, jenazah masih berada di RSUD Dr Moewardi Sol untuk dilakukan autopsi. Berdasarkan informasi yang dihimpun VIVA, jenazah itu ditemukan mengapung di Sungai Bengawan Solo di Dukuh Kembangan RT 29, Desa Sidodadi, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen pada Senin, 24 Mei 2021, sekitar pukul 12.29 WIB.

Menurut Kasat Rekrim Polres Sragen AKP Guruh Bagus Eddy Suryana, adanya laporan penemuan jenazah itu menyebabkan petugas polisi dari Polres Sragen langsung merapat ke lokasi kejadian. Setelah berhasil dievakusi, jenazah langsung dibawa menuju rumah sakit umum daerah untuk dilakukan identifikasi.

520 Warga Palestina Tewas, Terluka dan Hilang di Jalur Gaza dalam Waktu Seminggu

“Setelah kita lakukan pengecekan terus kita buka pemberitahuan kepada polres jajaran dan kebetulan dari Solo ada laporan orang hilang atas nama Yulius Panon Pratomo,” kata dia Selasa, 25 Mei 2021.

Baca juga: Hasil Olah TKP Guru Mengaji Dibunuh: Jasad Dimasukkan ke Dalam Sumur

Hidup dengan Kepala Menempel Selama 62 Tahun, Kembar Siam Tertua di Dunia Tutup Usia

Kepastian identitas korban yang beralamat di Sanggrahan, Tlogodadi Mlati, Sleman, itu diperkuat setelah mencocokkan antara sidik jari korban dengan sidik jari pembanding yang ada di KTP miliknya. Dari sidik jari jempol tangan kiri itu itu memang identik.

Selain itu, keluarga korban juga memastikan jika korban itu memang Yulus Panon Pratomo yang dilaporkan menghilang sejak Minggu lalu.

“Dari keluarga sendiri tadi malam sudah datang dan kita lakukan kroscek sidik jari di KTP dan sidik jari korban. Keluarga juga menyakini dan pihak keluarga juga meminta untuk diautopsi dan kita (lakukan) autopsi,” katanya.

Untuk mengungkap penyebab meninggalnya korban, lanjut dia, pihaknya telah memanggil saksi yang terakhir kali diketahui bersamanya. Berdasarkan keterangan dari saksi bahwa korban berada di Solo karena untuk mengikuti kegiatan gereja dan latihan.

“Terakhir bersama rombongan itu hari Sabtu. Dan setelah itu yang bersangkutan keluar tanpa pamit dan juga tidak membawa alat komunikasi maupun dompet. Yang bersangkutan sudah tidak terlihat di hari Sabtu itu. Terakhir ditemukan sudah tidak bernyawa,” katanya.

Menurut dia, polisi masih mendalami penyebab kematian seniman asal Yogya tersebut. Namun ketika disinggung apakah terdapat bekas kekerasan di tubuh korban, ia meminta untuk menunggu hasil autopsi dari RSUD dr Moewardi.

“Saat ini jenazah masih dilakukan autopsi di RSUD dr Moewardi Solo. Sampai saat ini autopsi masih belum selesai dan masih menunggu laporan petugas yang ada di sana. Karena mayat saat ditemukan sudah dalam kondisi membengkak,” ujarnya.

Informasi hilangnya Yulius Panon Pratomo sempat viral di sejumlah media sosial. Dalam postingannya itu selain menunjukkan foto yang bersangkutan juga menyebutkan ciri-ciri fisik seperti rambut, tinggi badan, kulit dan pakaian yang dikenakannya.

Di dalam postingan itu juga menjelaskan terkait kronologi hilangnya Yulius Panon Pratomo. Ia berada di Solo dalam rangka persiapan konser virtual ‘Bermadah Bersama Maria’.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya