Jepang Butuh Banyak Perawat Lansia Asal RI, Begini Cara Daftarnya

Kepala UPT BP2MI Serang, Lismia Elita
Sumber :
  • VIVA/Yandi Deslatama

VIVA – Warga Jepang disebut menyukai perawat lansia atau care worker asal Indonesia yang dikenal telaten dan ramah. Namun pemberangkatan perawat lansia asal Banten terkendala pandemi COVID-19 sejak tahun 2020.

Aplikasi Ini Bisa Ubah Sudut Kosong Jadi Ruang Bermakna

"Ada 8 orang (asal Banten) sebelum pandemi itu kan ditunda pemberangkatannya. Bukan kita yang melarang, Jepangnya yang lockdown," kata Kepala UPT BP2MI Serang, Lismia Elita di kantornya di Banten pada Kamis, 27 Mei 2021.

Pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Jepang melalui G to G dengan program specified skilled worker (SSW) yaitu visa atau izin tinggal bagi warga negara asing di Jepang yang mulai berlaku sejak 01 April 2019.

783 Juta Orang Akan Menderita Diabetes Tahun 2045

Ada 14 sektor lain yang membutuhkan banyak pekerja dengan kemampuan asal Indonesia, seperti di bidang perikanan, pertanian, industri hingga pengolahan makanan. Seluruhnya harus bisa berbahasa Jepang yang bisa di ikuti melalui pelatihan.

"Bekerja di 14 sektor salah satunya care worker di kesehatan, inilah yang sedang diinfokan ke teman-teman kesehatan atau dari perguruan tinggi. Salah satunya dia harus bisa bahasa Jepang," ujarnya. 

Lindungi Kesehatan Pekerja, Kemnaker Ajak Perusahan Aktif Tanggulangi Tuberkolosis di Tempat Kerja

Warga Banten yang ingin bekerja di Jepang maupun negara lainnya bisa mendaftarkan diri secara online melalui aplikasi SiBanten yang bisa diunduh melalui Playstore.

Calon pekerja itu akan mengikuti pelatihan, kemudian test bahasa dan kemampuan sesuai bidang pekerjaan dan negara tujuan. 

"Dia lulus tes bahasa dulu, tes skill sesuai tujuannya ke mana. Masyarakat bisa mengunduh aplikasi SiBanten di Plyastore. Di situ informasi banyak, kalau kurang puas bisa datang ke BP2MI," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya