Jakarta Dapat Nilai E, Menkes Justru Puji RSUD Pasar Minggu

Menkes RI Budi Gunadi Sadikin.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Willibrodus

VIVA – Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, memuji fasilitas dan tenaga kesehatan di Ibu Kota Jakarta. Menurut Budi, selama pandemi COVID-19 fasilitas puskesmas, rumah sakit serta tenaga kesehatannya telah bekerja dengan baik.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Budi mengapresiasi kinerja seluruh tenaga kesehatan dan aparat di Jakarta. Dia menyampaikan demikian karena ramai polemik nilai E dari Kementerian Kesehatan terhadap pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam penanganan pandemi COVID-19. Nilai E itu disampaikan Wakil Menkes Dante Saksono Harbuwono.

"Apresiasi saya seluruh tenaga kesehatan yang ada di DKI, mulai dari Ibu Kepala Dinas, kemudian pimpinan rumah sakit daerah, pegawainya, dokternya, susternya, puskesmas," kata Budi saat menyampaikan keterangan pers, Jumat 28 Mei 2021.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Budi menjelaskan dapat laporan dan melihat fakta di lapangan bahwa puskesmas di Setiabudi, Jakarta Selatan dan Kramatjati, Jakarta Timur begitu berjuang keras menjalankan program vaksinasi. Para tenaga kesehatan melakukan vaksinasi bahkan sampai mengejar kelompok lansia agar ikut imunisasi.

"Saya juga datang ke Rumah Sakit Umum Daerah di Pasar Minggu. Saya kaget juga lihat rumah sakit umum daerah kok bagus sekali gedungnya," tutur Budi.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Dia melanjutkan pujian untuk RSUD Pasar Minggu karena dengan keterbatasan tenaga dokter namun bisa mengatur ruang isolasi.

"Bagaimana mereka mengatur dengan segala keterbatasan jumlah tenaga dokter, bisa mengatur ruang isolasi untuk menampung lonjakan pasien yang masuk. Itu saya apresiasi," jelas eks Dirut Bank Mandiri tersebut.

Budi menjelaskan, maksud dari pernyataan dari Wamenkes sebelumnya adalah menerangkan indikator risiko terkait antisipasi penanganan COVID pasca liburan. Kata dia, data tersebut digunakan internal Kemenkes. 

Lebih lanjut, Budi menjelaskan, sejauh ini dia menilai di Ibu Kota adalah paling tinggi melakukan testing COVID.

Pun, selanjutnya mengenai pelaksanaan vaksinasi di Jakarta yang tergolong baik. Hal ini masih diperkuat pelaksanaan vaksin bagi kelompok lansia juga tercatat paling tinggi dan cepat di Jakarta. Sebab, pada kelompok ini lansia paling rentan tertular virus.

"3 provinsi yang paling agresif, paling cepat vaksinasinya adalah DKI, Bali dan Yogjakarta," kata dia.

Sebelumnya, Kemenkes memberikan nilai E untuk Pemprov Jakarta dalam upaya mengatasi pandemi COVID-19. Penyampaian rapor penanganan COVID-19 itu dikatakan Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono saat rapat kerja dengan Komisi IX DPR.

Dante bilang rapor itu merujuk penilaian kondisi bed occupancy rate (BOR) dan pelayanan COVID-19 daerah rata-rata yang memiliki kapasitas yang sangat terbatas.

Menurut dia, tak ada daerah dengan nilai A dan B. Meski demikian, dari 34 provinsi hanya Jakarta yang dapat nilai E.

Dante menyampaikan nilai E untuk Jakarta karena kondisi kapasitas keterisian tempat tidur tak terkendali. Selain itu, faktor lain karena upaya tracing di Jakarta juga masih kurang.

"Ada beberapa daerah yang mengalami masuk kategori D dan yang masuk kategori E seperti Jakarta. Tapi, ada juga yang masih di C artinya tidak terlalu BOR dan pengendalian provinsinya masih baik," tutur Dante.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya