Kasus COVID-19 di Semarang Naik, Sebagian Limpahan dari Kudus

Tenaga kesehatan menangani kasus COVID-19 di Semarang, Jateng.
Sumber :
  • Dok. Dinkes Kota Semarang

VIVA – Angka kasus COVID-19 di Kota Semarang pascalebaran mengalami kenaikan. Dari sekitar 387 kasus aktif pada H-1 sebelum lebaran, menjadi 572 kasus aktif yang tercatat per hari ini, Selasa, 1 Juni 2021, di website resmi siagacorona.semarangkota.go.id.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Jumlah tersebut termasuk pasien limpahan luar kota/kabupaten. Dari 572 kasus COVID-19 di Kota Semarang tersebut, 182 kasus berasal dari rujukan luar kota, antara lain dari Kudus.

Sebagaimana diberitakan, angka kasus COVID-19 di Kudus melonjak tajam pascalebaran, hingga mencapai 900 persen. Rumah sakit pun penuh sehingga harus dirujuk ke daerah lain termasuk Kota Semarang.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang, dr. Susi Herawati mengatakan, hingga saat ini sudah ada limpahan atau rujukan dari Kudus ada 20 pasien. Pihaknya sudah menyiapkan ruang perawatan khusus COVID-19 baik dari dalam kota maupun luar kota.

"Ada 180 tempat tidur yang disiapkan untuk perawatan pasien COVID-19, dan RSUD KRMT Wongsonegoro memang disiapkan sebagai rumah sakit untuk pasien COVID-19 yang memerlukan perawatan lebih lanjut," ujar Susi Herawati.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dr. Abdul Hakam mengatakan, kenaikan angka kasus aktif di Kota Semarang mengalami kenaikan pascalebaran. Sebagian besar kasus berasal dari klaster keluarga. Ia mengimbau agar masyarakat terus disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Laporan Teguh Joko Sutrisno (tvOne/ Semarang, Jateng)
 

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024