Ekonomi Warga Poso Dikliam Menurun karena Kelompok Teroris MIT

Sejumlah pengendara mobil melintas di depan baliho yang menampilkan buronan anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso di Desa Tambarana, Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Rabu, 23 Desember 2020.
Sumber :
  • ANTARA/Basri Marzuki

VIVA – Aksi teror oleh kelompok sipil bersenjata, Mujahidin Indonesia Timur (MIT), telah membuat perekonomian warga terutama petani di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, menurun.

Negara Ini Tuduh Iran sebagai Negara Teroris, Kok Bisa?

Hal tersebut seperti diutarakan, Wakil Bupati Poso Yasin Mangun usai Rapat Dengar Pendapat mengenai penanganan kasus terorisme di Poso, di DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Kota Palu, pada Rabu, 2 Juni 2021.

"Yang terdampak secara sosial, ekonomi dan psikologis itu ada ribuan orang. Masyarakat kita itu jadi takut," kata Yasin.

Mantan Teroris Poso Dukung Penuntasan Masalah Terorisme di Sulawesi Tengah

Menurutnya, kini warga merasa takut untuk melakukan aktivitas pertanian—mengelola ataupun memanen. Sebab, mereka merasa terancam dengan adanya teror yang dilakukan kelompok tersebut kepada warga.

Oleh karena itu, Yasin Mangun meminta adanya percepatan penanganan atas permasalahan yang terjadi di Poso.

8 Terduga Teroris Jaringan JI Ditangkap, Polisi Ungkap Ada yang Berperan Jadi Bendahara

"Kita bersama Pemerintah Provinsi, DPRD, serta forkopimda tingkat satu segera kami bisa bicara dengan Presiden untuk menyampaikan apa masalah di Kabupaten Poso," ujarnya.

"Utamanya masalah percepatan pengamanan, kedua percepatan pemulihan ekonomi, dan ketiga percepatan pemulihan sosial dan psikologi mereka," tambahnya.

Sementara itu, Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah diberikan waktu selama dua bulan untuk mengatasi dan menuntaskan permasalahan keamanan di wilayah itu mengingat hal tersebut telah terjadi berlarut-larut.

Kepala Polda Sulawesi Tengah Irjen Pol Abdul Rakhman Baso menjelaskan peran semua pihak dibutuhkan untuk memutus rantai kelompok itu dengan para simpatisannya.

"Bahkan kelompok ini sengaja memberikan uang kepada masyarakat untuk membeli bahan makanan. Berarti, ada yang suplai," kata Baso.

"Jika kedapatan ada yang seperti itu kami akan tindak tegas," tambahnya

Rentetan aksi teror oleh kelompok MIT Poso telah menjatuhkan banyak korban di kalangan warga sipil. Aksi yang terakhir terjadi atas empat orang warga pegunungan Pohu, Desa Kalimago, Kecamatan Lore Timur beberapa waktu lalu. Mereka membantai warga itu hingga meninggal dunia.

Untuk mengejar sisa kelompok MIT Poso yang berjumlah sembilan orang tersebut, Tim Satgas Madago Raya membentuk tiga tim. Selain itu sebanyak kurang lebih 80 personel aparat gabungan TNI/Polri di luar dari Tim Satgas Madago Raya juga telah ditempatkan di sebelas sekat, yang dianggap sebagai tempat turunnya kelompok itu dari atas pegunungan untuk mencari kebutuhan logistik. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya