Polri: 11 Terduga Teroris Belajar Radikalisme Saat Pindah ke Merauke

Penggerebekan terduga teroris/Ilustrasi.
Sumber :
  • VIVA/Dani

VIVA - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono, mengatakan sebelas orang terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di Merauke baru terpapar paham radikal setelah pindah kesana (Merauke).

5 Polisi di Kolaka Ditangkap karena Keroyok Warga hingga Babak Belur, Kapolres Minta Maaf

“Yang jelas, mereka sudah lama tinggal di Merauke dan mendapat pemahaman radikal seperti ini ketika mereka di Merauke. Kemudian, mereka membangun kelompok-kelompok ini ketika mereka berada di Merauke,” kata Rusdi di Mabes Polri pada Kamis, 3 Juni 2021.

Menurut dia, sebelas orang terduga teroris memang bukan warga asli Papua tapi pendatang dari Jawa dan Sulawesi. Hanya saja, mereka sudah cukup lama tinggal di Papua khususnya Kabupaten Merauke.

Brigjen Nurul Bicara Strategi STIK Lemdiklat Cetak Pemimpin Polri yang Mumpuni

“Jadi mereka-mereka adalah dari luar Papua, tetapi mereka sudah tinggal lama di Merauke,” ujarnya.

Baca juga: Ekonomi Warga Poso Dikliam Menurun karena Kelompok Teroris MIT

Ternyata Syarat Usia Minimal Punya SIM Tidak Semuanya 17 Tahun, Cek Aturannya

Saat ini, kata dia, Densus 88 Antiteror Polri masih terus melakukan pengembangan terhadap jaringan kelompok teroris mereka. Diduga, mereka terafiliasi dengan ISIS atau Jamaah Anshorut Daulah (JAD).

“Ini merupakan satu jaringan JAD, terus dikembangkan dari Makassar. Ternyata, jaringannya melebar ke Kalimantan Timur dan bergerak ke Papua. Di Merauke, ada 11 orang yang ditangkap dan terus dikembangkan,” kata dia.

VIVA Militer: Rudal Balistik Jarak Menengah (MRBM) Kheibar Shekan militer Iran

Negara Ini Tuduh Iran sebagai Negara Teroris, Kok Bisa?

Argentina menuduh Iran sebagai pelaku tindakan terorisme. Tuduhan ini muncul setelah lebih dari tiga dekade serangan yang mengakibatkan korban jiwa di Buenos Aires, Argen

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024