Puluhan Orang dari Madura ke Surabaya via Suramadu Positif COVID-19

Sejumlah pengendara yang melintas di Jembatan Suramadu sisi Surabaya di-rapid test antigen untuk deteksi dini penularan COVID-19, Minggu, 6 Juni 2021, menyusul lonjakan pasien terinfeksi virus corona di Bangkalan, Madura.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Sedikitnya 52 pengendara dari arah Madura terkonfirmasi positif COVID-19 setelah dites usap antigen oleh petugas gabungan di Jembatan Suramadu sisi Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu, 6 Juni 2021. Penyekatan dan tes antigen di tempat itu dilakukan sebagai langkah antisipatif setelah terjadi lonjakan kasus positif COVID-19 di Kabupaten Bangkalan, Madura.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Kepala Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Perak Ajun Komisaris Besar Polisi Ganis Setyaningrum mengatakan, jumlah yang reaktif itu bisa saja bertambah mengingat penyekatan dan tes antigen di lokasi masih berlangsung. "Semalam ada dua [orang positif COVID-19]. Siang ini ada 50 orang [positif COVID-19]. Ini masih berlangsung lagi," katanya kepada wartawan di lokasi.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang juga langsung memimpin operasi penyekatan mengatakan bahwa puluhan pengendara yang positif COVID-19 dirujuk ke RS Darurat, RSUD dr Soetomo dan RS Haji Surabaya, untuk diperiksa kondisi kesehatannya. Petugas sudah menyiagakan mobil ambulans di lokasi penyekatan.

Pengendara Motor Ini Minta Ganti Rugi Usai Ambil Jalur Mobil hingga Adu Banteng, Netizen Geram

Eri meminta warga Madura memaklumi penyekatan dan tes swab antigen yang dilaksanakan di Jembatan Suramadu sisi Surabaya. Sebab, kata dia, hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi untuk menghentikan penularan COVID-19.

Ia mengaku juga telah berkoordinasi dengan bupati di Madura mengenai operasi penyekatan itu. "Kami harus memberikan pengertian kepada masyarakat: [yang dikhawatirkan] satu lepas, semuanya kena; insyaallah semua yang kami lakukan di sini untuk kepentingan masyarakat," ujarnya.

Legislator Golkar Pendatang Baru Eric Hermawan Dapat Sambutan Hangat Airlangga

Sementara itu, warga Madura yang melintas di Jembatan Suramadu mengaku kesal karena aktivitasnya jadi terhambat penyekatan dan tes swab antigen ini. Salah satunya adalah warga Bangkalan, Muhammad Nur. Ia mengaku terlambat tiba di tempat kerjanya di Surabaya karena terjaring penyekatan, dan harus menjalani tes swab.

Rumah Sakit Umum Daerah Bangkalan telah menutup sementara Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) mulai Sabtu hingga Selasa, 5-8 Juni 2021, menyusul melonjaknya kasus COVID-19 di kabupaten ujung barat Pulau Madura itu. Apalagi, sejumlah tenaga kesehatan dikabarkan terpapar COVID-a9. Bahkan, satu dokter spesialis radiologi di sana meninggal setelah dirawat karena COVID-19.

"Di Bangkalan, terjadi peningkatan kasus, dan benar, direktur RS-nya [mengatakan] karena ada yang dokter spesialis radiologi yang meninggal, lalu ada beberapa nakes juga terkonfirmasi positif, sehingga mereka mulai hari ini menutup IGDnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Herlin Ferliana dikonfirmasi VIVA pada Sabtu malam, 5 Juni.

Di sisi lain, beredar pesan berantai di aplikasi WhatsApp berisi informasi bahwa terdapat 29 tenaga kesehatan di dua Puskesmas di Kecamatan Arosbaya. Akibatnya, dua puskesmas itu untuk sementara ditutup. Ditanya soal itu, Herlin mengaku belum menerima data terrinci soal berapa jumlah tenaga kesehatan di Bangkalan yang terpapar COVID-19.

Hal yang pasti, kata Herlin, aparatnya tengah menyiapkan rumah sakit penyangga di Surabaya untuk melayani warga Bangkalan yang membutuhkan perawatan, setelah IGD di RSUD Bangkalan ditutup sementara. Beberapa rumah sakit yang disiapkan sebagai penyangga di antaranya RSUD dr Soetomo, RS Haji, dan RS Unair. “[RS] Di Surabaya [BOR-nya] relatif masih bagus,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya