Jokowi Ingin Sekolah Tatap Muka Seminggu Dua Kali, 2 Jam Sehari

Ilustrasi sekolah tatap muka.
Sumber :
  • Andri Mardiansyah/ VIVA.

VIVA – Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar sekolah tatap muka dilakukan secara hati-hati dengan jumlah maksimal kehadiran adalah 25 persen dari total murid.

Gibran Bantah Presiden Jokowi Gabung Golkar

"Bapak presiden tadi mengarahkan, pendidikan tatap muka yang nanti akan dimulai harus dijalankan dengan ekstra hati-hati. Tatap muka dilajukan secara terbatas. Pertama hanya boleh maksimal 25 persen dari total murid," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi di Kantor Presiden Jakarta, Senin.

Budi Gunadi menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers yang juga dihadiri oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ganip Warsito.

Jokowi Beri Tugas Baru ke Luhut Urus Sumber Daya Air Nasional

"Tidak boleh lebih dari dua hari seminggu, setiap hari maksimal hanya dua jam," tambah Budi,

Selanjutnya porsi menghadirkan anak didik ke sekolah tetap ditentukan oleh orang tua dan semua guru sudah harus selesai divaksinasi sebelum dimulai.

3 Jenderal Termuda di TNI Angkatan Darat, Ada yang Jadi Perisai Hidup Presiden Jokowi

"Jadi mohon kepada kepala daerah karena vaksin kita kirim ke daerah, prioritaskan guru dan lansia, guru harus sudah divaksinasi sebelum tatap muka terbatas dilaksanakan," tambah Budi.

Pemerintah pusat menargetkan pembelajaran tatap muka secara terbatas bisa dimulai pada Juli 2021.

Budi juga mengimbau bagi seluruh kepala daerah untuk memastikan penerapan protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan harus diperketat dan dijelaskan dengan baik.

"Kedua juga, kepastian testingnya, lakukan testing dengan disiplin dan saya minta dilaporkan secara lengkap dengan demikian kita bisa lakukan Langkah antisisi kalau ada yang terkena," kata Budi.

Ia juga berharap agar "tracing" tidak ditolak serta menerapkan isolasi mandiri. "Jadi tolong secara swadaya sudah banyak daerah yang punya tempat isolasi mandiri," ungkap Budi.

Sebelumnya Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim mengatakan pembelajaran tatap muka akan dilakukan setelah vaksinasi terhadap guru dan tenaga kependidikan tuntas. Pembelajaran tatap muka bakal dimulai dari PAUD dan SD lalu bertahap hingga pendidikan tinggi. (Ant)

Baca juga: Kasus COVID-19 Meningkat, Belajar Tatap Muka di Garut Dihentikan

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya