38 Santri Ponpes Milik Guru Ngaji Jokowi Terpapar COVID-19

Gerbang Pondok Pesantren Al Quraniy Azzayadiyy Solo
Sumber :
  • VIVA/Fajar Sodiq

VIVA – Sebanyak 38 santri Pondok Pesantren Al Quraniy Azzayadiyy Solo terpapar COVID-19. Pesantren tersebut diasuh oleh KH Abdul Karim yang merupakan guru ngaji Presiden Jokowi.

Jokowi Inaugurates Gumbasa Dam with Total of IDR 1.25 Trillion

Pantauan VIVA, pintu gerbang pondok pesantren yang terletak di Jalan Kabangan, Kelurahan Bumi, Kecamatan Laweyan, Solo itu tampak tertutup rapat.

Pintu tersebut sempat dibuka oleh dua orang santri ketika ada mobil yang berhenti di depan gerbang untuk mengirim kebutuhan logistik. Setelah itu pintu gerbang yang berwarna hijau itu langsung ditutup kembali.

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Beberkan 3 Nepotisme Jokowi

Ketua Pelaksana Satgas COVID-19 Solo, Ahyani membenarkan jika puluhan santri pondok pesantren yang diasuh KH Abdul Karim atau akrab disapa Gus Karim itu terpapar COVID-19. Santri yang terkonfirmasi positif itu berdasarkan hasil tracing yang dilakukan Dinas Kesehatan Solo.

"Kita melakukan tracing dan testing kepada 65 santri dan yang positif itu ada 38 orang. Itu sudah masuk notif ke saya dua hari lalu," kata dia saat ditemui di Balai Kota Solo, Selas*, 8 Juni 2021.

Wamen ATR/BPN Serahkan Sertifikasi Tanah Pondok Pesantren Keluarga Amrozi

Untuk mencegah penyebaran agar tidak meluas, lanjut Ahyani, para santri yang terkonfirmasi positif langsung dievakuasi ke tepat isolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan Boyolali. Evakuasi dilakukan pada hari Senin, 7 Juni 2021 kemarin.

"Memang para santri yang positif langsung digeser ke asrama haji karena OTG. Di bawa ke sana biar lebih cepat penanganannya seperti kasus di Kauman dan Sumber kan langsung selesai," ujarnya.

Ahyani menduga munculnya klaster di pondok pesantren yang diasuh guru ngaji Jokowi itu lantaran banyak santri yang mengisi libur Lebaran dengan pulang ke kampung halamannya. Lantas saat pulang kembali ke pesantren, mereka tidak menjalani swab dan tidak dikarantina terlebih dahulu sebelum berkumpul dengan para santri lainnya.

"Antisipasi ke depan, semuanya sama lah dan sebaiknya harus diantisipasi ketika datang. Tidak hanya dibiarkan saja atau cuma tes suhu saja tapi harus diantisipasi dari pengelola, terutama dari daerah rawan atau bepergian untuk di-swab dulu atau dikarantina dulu jangan sampai langsung berkumpul karena protapnya memang harus dikarantina dulu tidak boleh berinteraksi. Karantina dulu selama seminggu lah," jelasnya.

Sementara ketika VIVA mencoba menghubungi melalui sambungan telepon pengasuh nomor  Pondok Pesantren Al Quraniyy Azzayadiyy. Gus Karim ternyata tidak aktif alias tidak bisa dihubungi.

Seperti diketahui Gus Karim selama ini dikenal sebagai guru ngaji Presiden Jokowi. Bahkan Gus Karim sempat diajak Presiden Jokowi untuk ikut umrah bersama ke Tanah Suci pada tahun 2019 silam.

Baca juga: Satu SMA Siap Belajar Tatap Muka, Ternyata 27 Siswa Positif COVID-19

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya