Cegah COVID-19, Kapolri Minta Pos PPKM Mikro Diperketat di Lamongan

Kapolri dan Panglima TNI
Sumber :
  • Puspen TNI

VIVA – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo langsung terbang ke Kabupaten Lamongan, Jawa Timur untuk mengecek penanganan COVID-19, Kamis, 10 Juni 2021.

Panglima TNI Lantik Marsda TNI Khairil Lubis Jadi Pangkogabwilhan II

Jenderal Sigit meminta seluruh personel Polri bersama TNI supaya memperkuat pos Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro, khususnya di Kabupaten Lamongan. Saat ini, ada 474 pos PPKM Mikro di Kabupaten Lamongan dijaga 946 personel TNI dan Polri.

“PPKM Mikro harus menjadi pusat kendali berbasis data dalam melakukan penanggulangan COVID-19,” kata Sigit.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Menurut dia, pos PPKM Mikro memiliki peranan penting dalam menekan laju perkembangan COVID-19. Apalagi, Kabupaten Lamongan masuk dalam zona kuning sehingga harus dioptimalkan posnya. “Perkuat kembali fungsi pos PPKM Mikro terutama dalam upaya 5M dan 3T," ujarnya.

Selain itu, Sigit mengatakan upaya tracing yang masif harus dilakukan menggunakan metode rasio lacak isolasi (RLI) untuk menekan laju pertumbuhan virus corona di Kabupaten Lamongan. Lalu, melakukan penjagaan ketat di tempat-tempat yang dijadikan lokasi isolasi mandiri.

Panglima TNI Putuskan untuk Mengubah Sebutan KKB Menjadi OPM

"Pastikan tidak ada pasien bergejala melakukan isolasi mandiri di rumah, segera lakukan evakuasi ke tempat-tempat yang sudah disediakan dengan SOP yang sudah ada," ujarnya.

Di samping itu, Sigit mengapresiasi jajarannya yang telah berupaya untuk mencegah terjadinya penyebaran virus di Lamongan. Seperti operasi yustisi, penguatan tracing dan testing, edukasi kedisplinan protokol kesehatan, micro lockdown di Desa Sidodowo, Kecamatan Modo karena munculnya klaster hajatan.

“Selain itu, mendirikan 3 posko keamanan untuk membatasi mobilitas warga keluar masuk desa di perbatasan Sidodowo-Sempu, perbatasan Sidodowo-Kedungwaras dan perbatasan Sidodowo-Pule,” katanya.

Namun demikian, Sigit mengingatkan kembali perlunya dilaksanakan program vaksinasi di Kabupaten Lamongan. Sebab, Indonesia harus optimis bisa mengendalikan pandemi virus COVID-19.

"TNI-Polri melakukan kampanye untuk menjadikan COVID-19 sebagai musuh bersama, sehingga masyarakat harus bersatu untuk keluar dari krisis ini. Untuk itu, tingkatkan upaya optimalisasi PPKM Mikro, sambil menciptakan herd immunity melalui program vaksinasi massal,” kata Sigit.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya