Rektor Unhan Sebut Megawati Putri Terbaik Bangsa

Megawati Soekarnoputri menerima gelar Profesor Kehormatan dari Unhan.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA.co.id/Eduward Ambarita

VIVA – Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Laksamana Madya TNI Prof Amarulla Octavian menilai, sosok Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri adalah seorang putri terbaik bangsa Indonesia. Megawati dinilai telah membuktikan keberhasilan saat sebagai anggota DPR, Wakil Presiden, bahkan menjadi Presiden.

Yuddy: Sikap Prabowo Tunjukkan Kepekaan atas Kondisi Geopolitik

Hal ini disampaikan Amarulla saat memberikan kata sambutan, dalam acara pengukuhan gelar Profesor Kehormatan (Guru Besar Tidak Tetap) Ilmu Pertahanan Bidang Kepemimpinan Strategik, pada Fakultas Strategi Pertahanan Universitas Pertahanan RI kepada Megawati Soekarnoputri, di Kampus Bela Negara, Sentul, Jawa Barat, Jumat, 11 Juni 2021.

Saat sidang senat terbuka, Amarulla yang juga bergelar profesor itu, bertindak sebagai Ketua Senat Akademik Universitas Pertahanan.

Riset: Kebiasaan Belanja Orang Indonesia, Bandingin Harga di Situs Online dan Toko Offline

"Di kalangan pemimpin dunia, belum ada seorang wanita dapat menjabat berturut-turut sebagai Wakil Presiden dan Presiden. Sejarah dunia juga mencatat tidak banyak seorang presiden yang juga putri dari seorang presiden sebelumnya," kata Octavian di Kampus Bela Negara, Sentul, Jawa Barat, Jumat, 11 Juni 2021.

Dia melanjutkan, putri sang Proklamator RI Soekarno ini adalah sosok pemimpin nasional yang mampu membawa negara dan bangsa Indonesia melalui masa-masa sulit pascareformasi 1998. Keberhasilan itu pula ditunjukkan, tidak hanya pada tataran nasional semata tapi di tingkat regional hingga global, kiprah kepemimpinan Megawati diakui. Oleh karena itu, torehan tersebut, wujud nyata ilmu pengetahuan kepemimpinan strategik.

PBNU Harap Amicus Cuarie Diajukan Megawati Tak Munculkan Kontroversi Berkelanjutan

"Dengan karakter dan wibawa yang kuat, beliau mampu menyelesaikan krisis multidimensi dan meletakkan pondasi yang kuat bagi tata negara dan tata pemerintahan yang terbukti kebenarannya sampai dengan masa kini," ujarnya.

Dia menambahkan, "Prestasi sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintah merupakan wujud nyata ilmu pengetahuan Kepemimpinan Stratejik. Beberapa penghargaan Doktor Honoris Causa dari berbagai perguruan tinggi di dalam negeri dan luar negeri merupakan bukti pengakuan pemikiran akademik atas kepakaran beliau dalam bidang kepemimpinan stratejik, yang juga sangat terkait dengan bidang pertahanan."

Octavian mengatakan, selama periode kepemimpinan Megawati, banyak menerbitkan berbagai kebijakan yang sangat mendukung tugas-tugas Kementerian Pertahanan RI dan TNI. Berbagai ide dan gagasan tentang pertahanan juga dituangkan dalam berbagai dokumen negara dan menjadi rujukan doktrin pertahanan, strategi pertahanan dan postur pertahanan.

Selain itu, Megawati juga menunjukkan kepemimpinan yang kuat di dalam menjadikan Pancasila sebagai falsafah negara, dasar negara, dan sekaligus landasan kebijakan pemerintahan negara.

"Seluruh ide, gagasan dan kebijakan tersebut dapat dinilai sebagai serangkaian karya ilmiah yang signifikan atas kepemimpinan beliau memperkuat jati diri bangsa Indonesia yang memegang teguh ideologi Pancasila. Kita semua yakin bahwa ideologi Pancasila adalah senjata pamungkas Sishankamrata," ujarnya.

Amarulla menambahkan, "Sungguh tepat kiranya gelar Profesor Kehormatan (Guru besar tidak tetap) Ilmu Pertahanan bidang Kepemimpinan Stratejik dikukuhkan kepada Prof. Dr. (H.C.) Megawati Soekarnoputri. Saya percaya beliau memiliki potensi luar biasa untuk mengembangkan kepakaran di bidang keilmuan tersebut di Universitas Pertahanan RI."

Setelah Octavian menyampaikan sambutannya, Sekretaris Senat Akademik Unhan, Mayjen TNI Jonni Mahroza kemudian membacakan surat keputusan Mendikbudristek Nadiem Makarim, perihal pengukuhan gelar profesor kehormatan (Guru besar tidak tetap) untuk Megawati.

"Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI, keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI Nomor 33271/MPK.A/KP.05.00/2021 tentang pengangkatan dosen tidak tetap dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa, Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi menimbang dan seterusnya, mengingat dan seterusnya, memperhatiman dan seterusnya, memutuskan menetapkan dosen tidak tetap atas nama Dr (HC) Megawati Soekarnoputri, tempat tanggal lahir Yogyakarta 23 Januari 1947,” ujar Mayjen Jonn membacakan surat keputusan Mendikbud.

“Unit kerja Universitas Pertahanan RI terhitung sejak 1 Juni 2021 diangkat dalam jabatan profesor dalam Ilmu kepemimpinan Strategik. Ditetapkan di Jakarta 20 Mei 2021, Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI ditandatangani Nadiem Anwar Makariem," kata Mayjen Jonni membacakan surat keputusan itu..

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya