Saran Fahri ke KPK: Berantas Korupsi Jangan Ngintip Amplop, Kecil Bos

Fahri Hamzah, Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia
Sumber :
  • Media Center DPN Gelora Indonesia

VIVA – Mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah memberikan saran terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia meminta jika KPK mau memberantas kasus korupsi di Tanah Air maka jangan seperti ibaratnya mengintip amplop.

Tokoh Adat Sasak Sodorkan Nama Menteri dari NTB ke Prabowo-Gibran

Penyidik KPK saat melakukan operasi tangkap tangan (OTT) dalam sejumlah kasus menemukan uang dalam amplop dengan jumlah yang berbeda-beda.

"Kalau mau memberantas korupsi jangan ngintip amplop. Amplop, kecil bos," kata Fahri di Jakarta Selatan, Jumat, 11 Juni 2021.

Fahri Pede Hak Angket DPR Gak Bakal Jalan: Ketua Umum di Belakang Layar Sudah Main Mata

Namun, ia bilang bila ingin memberantas korupsi dalam jumlah besar maka dengan mengintip audit. Sebab, dari situ akan menemukan penyimpangan dalam jumlah yang besar.

"Intip audit. Audit itulah alat untuk menemukan korupsi yang benar. Karena auditor negara ini sensitif dengan penyimpangan. Ibarat pipa lubang dikit tahu. Auditor kita BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) kelas dunia loh, dia audit PBB loh," lanjut Wakil Ketua Umum Partai Gelora itu.

Pengemudi Xpander Teler saat Tabrak Porsche, Debat Sengit Feri Amsari Vs Fahri Hamzah

Menurut dia, sejauh ini BPK tidak diajak kerjasama masalah pemberantasan korupsi. Justru, kata dia, BPK dimushuin. Bahkan, sampai saat ini BPK masih menunggu sinyal kerja sama dengan lembaga antirasuah.

"Kalau mau mengembalikan kekayaan negara, menemukan korupsi besar triliunan ya audit. Kalau ngincer amplop ngapaian ada KPK bos. Kalau ngintip nasib-nasiban," tuturnya.

"Ada yang bahlul teransaksinya terlalu fulgar transaksinya kena. Tapi kalau kita mau nyari korupsi sebenarnya bukan di amplop-amplop. Bagaimana uang itu ditransfer, dipindahkan bentuknya, money laundry itu korupsi," katanya.

Lebih lanjut, dia menyampaikan, money laundry itu kejahatan kera putih itu kejahatan otak. Ia meminta agar KPK jangan seperti memberantas pungutan liar atau pungli.

"Nah, yang diburu KPK ini kejahatan otot. Urusan-urusan begini. Itu dulu jamannya pungli. Loh, kalau KPK berantas pungli ngapaian bikin KPK. Polsek juga jago nangkap pungli," ujarnya.

Miris! Gaji Guru Honorer Rp 150 Sebulan, Warganet: Gimana Bisa Hidup

Miris! Gaji Guru Honorer Rp 150 Sebulan, Warganet: Gimana Bisa Hidup

Momen guru honorer, Dina Fatma memperlihatkan penghasilan yang diperolehnya selama sebulan mengajar di salah satu sekolah viral di media sosial sejak Sabtu 30 Maret 2024.

img_title
VIVA.co.id
5 April 2024