Ganjar: Rasa-rasanya Peningkatan COVID-19 karena Varian Baru

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyapa pasien Covid-19 yang menjalani isolasi di Technopark Ganesha Sukowati, Sragen, Sabtu 12 Juni 2021.
Sumber :
  • VIVA/Teguh Joko Sutrisno

VIVA – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan pada penyebaran COVID-19. Hal itu mengingat peningkatan pesat yang terjadi akhir-akhir ini diduga merupakan varian baru.

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, Perindo Sampaikan 4 Sikap

"Awas varian baru. Saya ulangi awas varian baru. Jangan disepelekan. Peningkatan yang cukup tinggi akhir-akhir ini rasa-rasanya ini varian baru. Tetap jaga protokol kesehatan," kata Ganjar saat meninjau penanganan COVID-19 di Sragen, Sabtu 12 Juni 2021.

Baca juga: Arab Saudi Batasi Haji 2021 Cuma untuk 6.000 Jemaah Haji Dalam Negeri

Pidato Lengkap Prabowo Subianto Usai Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih

Ia menegaskan, tidak boleh ada Bupati/Wali Kota yang menghentikan tracing dan testing demi citra politik. "Jangan takut soal citra. Semakin banyak kasus, tidak apa-apa karena testingnya tinggi. Daripada testing dan tracing rendah, keselamatan masyarakat tidak diketahui. Saya juga pesan, terus genjot vaksinasi khususnya untuk lansia," imbaunya.

Di Sragen, Ganjar meninjau RSUD Dr Soehadi Prijonegoro dan Tempat Isolasi Terpusat di Technopark.

PDIP Gugat KPU ke PTUN, Ganjar: Tugas Saya dan Pak Mahfud Berakhir Usai Putusan MK

"BOR nya di rumah sakit ini ternyata sudah tinggi. Harapan saya seluruh rumah sakit di Sragen melakukan penambahan tempat tidur, baik ICU maupun isolasi. Agar kalau terjadi peningkatan, tidak kebingungan," jelasnya.

Di Tempat isolasi terpusat Technopark, ia menengok 194 orang positif COVID-19 yang diisolasi, belasan diantaranya adalah guru. Salah satu guru menceritakan, kebiasaan-kebiasaan lama kadang masih dilakukan sehingga lupa protokol kesehatan.

"Kemarin pas ada acara, kita pakai pakaian adat, ndak sadar foto-foto tanpa masker dan berdekatan. Akhirnya salah satu dinyatakan positif Covid-19 dan setelah di-tracing kami kena semuanya," kata salah satu guru itu.

Dari cerita itu, kata Ganjar, membuat dugaan bahwa varian baru COVID-19 telah berkembang. Sebab, hanya karena sekali saja abai, langsung tertular.

"Bisa jadi memang varian baru sudah mulai muncul, jadi kita harus ketat dan tidak boleh abai. Mudah-mudahan, beberapa sampling untuk tes genome squensis kita segera dapatkan hasil untuk diketahui. Maka apa yang terjadi ini, harus menjadi pembelajaran bersama," jelasnya.

Laporan: Teguh Joko Sutrisno/tvOne Semarang

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya